Minggu, April 28, 2024

Klarifikasi berita sebelumnya: Tidak Benar Saya Mengucapkan Kalimat Tidak Pantas Kepada Murid

KATADIA,MAKASSAR || Sebelumnya diberitakan bahwa saya selaku Wali Kelas IV mengucapkan kalimat tidak pantas kepada 3 orang murid saya masing-masing bernama Abd Fatan, Subastian, dan Abraham.

“Kamu itu kalau tidak masuk sekolah, kelas tenang,” demikian kalimat yang tertulis seolah menirukan ucapan saya.

Saya katakan dengan tegas bahwa kalimat itu tidak benar sama sekali. Ini cenderung mengarah ke fitnah. Saya tidak pernah menyatakan kalimat seperti itu.

Kronologis Kejadian Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 20 Februari 2024 di saat jam Pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diampu oleh Ibu Guru Nurhayati sekitar pukul 10.15 WITA. Karena jam Pelajaran agama hampir berakhir, saya kemudian berinisiatif masuk ke kelas menyimpan tas.

Saat itu Ibu Nurhayati sedang ke toilet. Saat itulah saya melihat Abraham menangis dan meringis kesakitan sambil memegang tubuh bagian bawah (bagian alat vitalnya).

Menurut teman-temannya, Muh. Fatan dan Subastian yang memukul dan menendang Abraham sehingga menangis. Karena ingin mengetahui duduk permasalahannya, saya kemudian memanggil ketiga anak tersebut untuk menanyakan seperti apa kejadiannya.

(Saya memanggil 3 orang murid ini BUKAN MENCUBIT ATAU MENGHUKUM tapi BERTANYA)

Dari proses tanya jawab ini serta keterangan dari murid lain, diketahui bahwa kejadian ini bermula Ketika Muh. Fatan tiba-tiba memukul pundak Abraham. Tidak terima dipukul tanpa sebab, Abraham lalu membalas perlakuan Muh. Fatan dengan melemparkan kertas.

Subastian yang Ketika itu sedang menulis ikut kena lemparan kertas dari Abraham. Subastian kemudian marah lalu bangkit dari tempat duduknya dan langsung menendang paha Abraham.

Melihat teman sebangkunya menendang Abraham, Muh Fatan juga ikut menendang. Sasarannya bukan lagi paha, tapi bagian alat vitalnya. Karena kesakitan, Abraham menangis sambil memegangi bagian alat vitalnya.

Pada saat menanyai ketiga orang murid tadi, sesekali saya bertanya kepada murid lain yang menyaksikan peristiwa tersebut. Pada saat itulah ada kalimat yang terucap dari murid-murid lain, bahwa kalua tidak ada mereka, kelas menjadi tenang.

Karena fokus pada penyelidikan masalah, saya belum menggubris pernyataan murid-murid tadi. Setelah kejadian sudah terungkap, baru kemudian saya sambung pernyataan murid tadi dengan menanyakan, “Betul tidak? ketika anak tiga ini tidak hadir maka kelas tenang?

“Betuuulll Bu …!!!”jawab mereka serentak.

Saat saya menanyakan ini, Ibu Nurhayati ikut menyaksikan.

Kesaksian Ibu Nurhayati

“Saya ada dan menyaksikan saat Ibu Sinar menanyakan itu. Tidak benar bahwa Ibu Sinar mengatakan kalimat yang tidak pantas kepada murid. Kalimat itu justru muncul dari murid-murid sendiri.

Ibu Sinar hanya menanyakan ulang dengan maksud ingin memperjelas bagaimana sikap dan pandangan murid-murid terhadap kejadian ini.

Sekadar diketahui, sebelum kejadian ini Muh. Fatan juga telah memukul temannya yang bernama Abi. Ini terjadi sesaat setelah selesai shalat dhuha di hari yang sama sekitar pukul 08.30 pagi.

Fatan mungkin hanya iseng memukul kepala Abi, karena ini terjadi begitu saja tanpa sebab sebelumnya. Tiba-tiba saja tangan Fatan melayang dan mendarat di kepala Abi. Itu saya saksikan sendiri.

Saya tanya Fatan, “Kenapa dipukul temannya, Nak?”

Fatan hanya terdiam sambil senyum-senyum. Demikian pula saat saya minta agar Fatan meminta maaf pada Abi, sekali lagi reaksi Fatan hanya senyum-senyum.

Saya kemudian menasehati Fatan bahwa menyakiti teman itu tidak baik. Kita seharusnya saling sayang dengan teman, bukan malah saling menyakiti.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles