Rabu, Mei 8, 2024

Literasi Digital untuk Pemilu Damai: Membangun Pemahaman dan Kritis Digital

KATADIA,MAKASSAR || Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad, turut serta dalam kegiatan Literasi Digital untuk Pemilu Damai Makassar 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Acara dengan tema ‘Cerdas Memilih, Bijak, Berkreasi’ ini dilaksanakan di Gedung Upper Hills, Makassar, pada Kamis (1/2) dan dihadiri oleh kalangan Gen Z.

Kegiatan ini, yang diorganisir oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA) Kemenkominfo, melibatkan sejumlah narasumber dan merangkai literasi digital dengan talkshow.

Dalam sambutannya, Andi Muhammad Arsjad menyoroti pentingnya literasi digital terkait Pemilu 2024 untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.

“Literasi digital menjadi aspek krusial dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam kontestasi politik.

Ini sangat berharga untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya literasi digital guna menjaga integritas dan keamanan proses demokrasi di Indonesia,” ujar Arsjad.

Arsjad menekankan bahwa literasi digital tidak hanya memberdayakan dalam memahami isu politik, tetapi juga melibatkan masyarakat secara aktif dalam mendukung proses pemilihan umum yang bersih, adil, dan transparan.

Dengan penyelenggaraan kegiatan ini, diharapkan dapat menjembatani kesenjangan informasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan teknologi dalam proses pemilihan umum.

Sulawesi Selatan, sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia, juga berkomitmen untuk menciptakan pemilu yang bersih dan damai. Literasi digital dianggap sebagai alat utama untuk mencapai tujuan tersebut.

“Dengan pemahaman yang baik tentang teknologi dan media sosial, kita dapat membentuk masyarakat yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab dalam menyikapi informasi di dunia maya,” tambah Arsjad.

Menyampaikan fakta terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sulawesi Selatan, Arsjad menjelaskan bahwa jumlahnya mencapai 6.670.582 jiwa, tersebar di 24 Kabupaten/Kota, 313 Kecamatan, 3.059 Desa/Kelurahan, dan 26.357 TPS, yang menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.

Sementara itu, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, menekankan bahwa peran digitalisasi sangat penting dalam menyediakan sarana informasi bagi masyarakat menjelang Pemilu.

Namun, ia juga menyoroti penggunaan teknologi digital yang harus dilakukan dengan bijak untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan damainya proses pemilu.

“Dalam literasi digital, ada empat pilar yang harus dimiliki, yakni pengetahuan digital, keamanan digital, pemahaman budaya digital, dan etika dalam ruang digital,” ungkap Samuel.

Ia menambahkan bahwa literasi digital bukan hanya tentang keterampilan teknis, melainkan juga membangun budaya cinta dan etika baik dalam ruang fisik maupun ruang digital.

Samuel juga mencatat adanya banyak isu hoaks terkait Pemilu yang beredar di dunia digital, sehingga literasi digital menjadi kunci untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah informasi.

Kegiatan Literasi Digital untuk Pemilu Damai ini menjadi langkah konkret untuk membangun pemahaman dan kritis digital masyarakat, memastikan keberlangsungan proses demokrasi yang bersih, serta melawan berbagai isu negatif dan hoaks yang dapat merusak hubungan sosial.(**)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles