Sabtu, April 27, 2024

Tim Percepatan Penurunan Stunting Gelar Rembuk Aksi-3 di Bone

KATADIA,BONE || Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bone menggelar Rembuk Stunting (Aksi-3) dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024, sebagai persiapan menuju target rencana Tahun 2025.

Acara ini diadakan di Aula Gedung PKK, Jl. Andi Mappanyukki, Kota Watampone. Pada Senin 25 Maret 2024

Pj Sekda Bone, Andi Muhammad Guntur, S.I.P., hadir untuk membuka kegiatan ini. Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Perangkat Daerah Bone, perguruan tinggi, pers, LSM, serta para stakeholder terkait.

Dalam sambutannya, Andi Muhammad Guntur menegaskan bahwa penurunan stunting adalah program nasional yang harus menjadi fokus utama pemerintah daerah.

Dia mendorong seluruh stakeholder, terutama kepala OPD terkait, camat, dan kepala desa untuk turun langsung melakukan intervensi di masing-masing wilayah.

“Dengan kolaborasi dan sinergi yang kuat, saya yakin kita dapat mencapai target penurunan stunting pada tahun 2024,” ujar Andi Muhammad Guntur dengan optimis.

Di tingkat kecamatan, terungkap bahwa keluarga berisiko stunting terbanyak berada di Kecamatan Tanete Riattang, Ajangale, dan Sibulue.

Selama kegiatan Rembuk ini, beberapa penghargaan diberikan kepada pihak-pihak yang berperan aktif dalam penurunan stunting.

Kecamatan Kajuara mendapat penghargaan sebagai kecamatan zero stunting dua tahun berturut-turut, sementara Puskesmas Kajuara meraih penghargaan sebagai intervensi gizi di posyandu terbaik dalam dua tahun berturut-turut.

Penghargaan juga diberikan kepada Kepala UPT Bontocani-Kahu sebagai UPT pencegahan keluarga berisiko terbaik, serta kepada kepala desa Samrego Kecamatan Kahu sebagai desa dengan penduduk yang bebas dari stunting dalam dua tahun berturut-turut.

Setelah pembukaan, perwakilan dari Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, yang diwakili oleh A. Ilham Juliawan, memaparkan kebijakan pemerintah provinsi dalam percepatan penurunan stunting sesuai RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan.

Selanjutnya, Kepala Bappeda Bone, Dr. Ade Fariw Ashar, memaparkan tentang kebijakan Pemerintah Kabupaten Bone dalam menggerakkan OPD, kecamatan, dan desa/kelurahan dalam percepatan penurunan stunting.

Drg. M. Yusuf, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, turut menyampaikan tentang penyebab terjadinya stunting, termasuk faktor perokok dalam rumah tangga dengan balita serta kurangnya asupan gizi pada ibu hamil dan balita.

Sementara Kepala Dinas PPKB Kabupaten Bone, menjelaskan bahwa perilaku hidup orangtua sangat memengaruhi risiko stunting pada anak.

Dia menyebutkan bahwa Kabupaten Bone memiliki persentase keluarga berisiko stunting terendah di Sulawesi Selatan, yakni 15%.

Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen Percepatan Penurunan Stunting tahun rencana 2025 oleh perwakilan lintas sektor, menandai keseriusan dan komitmen bersama dalam upaya mengatasi masalah stunting di Kabupaten Bone.(Dhani)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles