Rabu, Januari 22, 2025

Forum Dosen dan Masyarakat Ilmuan di Indonesia di Wisata Dolli, Desa Tukamasea, Kabupaten Maros.

KATADIA BARRU || Desa Dolli Bungaeja di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, menjadi pusat perhatian pada 6 Agustus 2024, saat sejumlah dosen dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Selatan berkumpul untuk menggelar program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).

Kegiatan ini bertema “Peningkatan Kapasitas Manajemen Pengelolaan Desa Wisata” dan dihadiri oleh 10 dosen dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Patompo, Universitas Bosowa, Universitas Muslim Maros, Universitas Hasanuddin, ITBA Al Gazali Barru, Universitas Mega Reski, Universitas Sawerigading, dan STIA Nusantara Makassar.

Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan berbagai format, termasuk penyampaian materi, diskusi kelompok terfokus (FGD), dan pengisian kuesioner. Zulkifli Mappasomba, S.Si., M.Si., Ketua PKM dan dosen Universitas Muhammadiyah Makassar, membuka acara dengan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengembangkan Desa Dolli Bungaeja menjadi desa wisata yang berkelanjutan.

“Mari kita bersama-sama membangun Desa Dolli Bungaeja menjadi desa wisata yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kearifan lokal sebagai ciri khasnya,” ujar Zulkifli.

Rosmawati, S.Pd., M.Hum., M.Ed., Ph.D., dosen Universitas Bosowa, menyampaikan materi tentang pengelolaan desa wisata dengan membandingkan Desa Dolli dengan Hahndorf di Australia Selatan.

Rosmawati menjelaskan bagaimana Hahndorf, yang dikenal dengan nuansa Jermannya, bisa menjadi contoh dalam pengembangan desa wisata di Indonesia.

“Meskipun budaya kita berbeda, konsep pengembangan desa wisata Hahndorf bisa diterapkan di Desa Tukamasea dengan penyesuaian sesuai karakter lokal,” ungkap Rosmawati.

Dr. Dirk Sandarupa, M.Hum., dosen Universitas Hasanuddin, membahas tema “Pemasaran Pengembangan Pariwisata pada Destinasi Wisata Dolli.” Menurut Dr. Dirk, hubungan antara produsen (pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal) dan konsumen (wisatawan lokal maupun mancanegara) sangat penting. “Esensi pemasaran pariwisata adalah menciptakan kepuasan dan loyalitas konsumen. Pemasaran langsung dari sudut pandang wisatawan merupakan senjata ampuh dalam pemasaran pariwisata,” jelasnya.

Dengan adanya program PKM ini, diharapkan Desa Dolli Bungaeja dapat berkembang sebagai destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa wisata lainnya di Kabupaten Maros.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles