KATADIA MAKASSAR || SMP Negeri 15 Makassar memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-96 dengan cara unik pada Senin, 28 Oktober 2024.
Upacara berlangsung di halaman sekolah dengan diikuti seluruh siswa, guru, dan staf, namun ada perbedaan yang mencolok dari pelaksanaan tahun ini.
Untuk pertama kalinya, guru dan staf yang bertindak sebagai pelaksana upacara, menggantikan peran siswa yang biasanya bertugas dalam kegiatan ini.
Selain itu, para guru dan staf mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, menciptakan suasana penuh warna dan kekayaan budaya yang terasa sangat kental.
Dalam upacara ini, Drs. Muria Mappasere, M.Pd., selaku Pengawas Sekolah, dipercaya menjadi pembina upacara.
Dalam pidatonya, Muria menekankan pentingnya Sumpah Pemuda sebagai landasan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan bangsa.
“Hari Sumpah Pemuda adalah hari bersejarah yang harus dimaknai oleh generasi muda untuk menumbuhkan rasa persatuan, menghargai perbedaan, dan menjaga kebhinekaan.
Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya. Justru itulah kekayaan kita sebagai bangsa,” ujarnya dengan penuh semangat.
Upacara diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh tim pengibar yang terdiri dari para guru, disusul dengan pembacaan teks Sumpah Pemuda oleh staf tata usaha.
Pembacaan teks tersebut membawa para peserta kembali mengingat ikrar para pemuda di tahun 1928 yang menjadi titik tolak pergerakan menuju kemerdekaan Indonesia.
Setiap guru dan staf yang bertugas tampak bersemangat mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia, seperti baju adat Bugis, Jawa, Sunda, Minangkabau, hingga baju adat Dayak dan Papua.
Para siswa pun antusias menyaksikan keunikan upacara tahun ini, bahkan banyak yang mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama guru-guru yang berbusana adat.
Di akhir upacara, Drs. Muria Mappasere mengingatkan para siswa agar semangat Sumpah Pemuda dapat mereka wujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Belajar dengan giat, jujur, dan saling menghormati adalah bentuk nyata dari Sumpah Pemuda yang dapat kalian praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah pemuda yang memiliki semangat persatuan dan cinta tanah air,” tambahnya.
Para siswa mengaku sangat senang dan terinspirasi dengan pelaksanaan upacara yang berbeda dari biasanya ini. “Saya bangga dengan budaya Indonesia yang begitu beragam, dan upacara hari ini sangat berkesan bagi kami,” ujar salah satu siswa.
Upacara Sumpah Pemuda di SMPN 15 Makassar ini tidak hanya menjadi ajang memperingati hari bersejarah, tetapi juga menguatkan semangat kebhinekaan di kalangan siswa dan seluruh warga sekolah.
Diharapkan, peringatan ini dapat menjadi inspirasi bagi para siswa untuk terus menjaga dan menghormati keanekaragaman budaya sebagai bagian dari jati diri bangsa.(**)