KATADIA JENEPONTO || PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Jeneponto hari ini melaksanakan program sosialisasi dan edukasi keselamatan kerja terkait potensi bahaya listrik di wilayah Kampung Romanga, Kelurahan Balang, dan Desa Bontotangnga. Pada Jumat, 10 Januari 2025
Kegiatan ini melibatkan Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja Listrik (K3LK) yang dipimpin oleh Biner Rochmatul Cahyaning Aininik, dengan fokus pada area sekitar Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV.
Sosialisasi yang dilakukan secara langsung kepada warga, atau door-to-door, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai risiko kecelakaan yang ditimbulkan oleh paparan listrik tegangan tinggi.
Tim K3LK memberikan penjelasan dan demonstrasi sederhana mengenai bahaya sengatan listrik serta langkah-langkah pencegahan yang perlu diterapkan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar JTM 20 kV.
Beberapa warga yang sedang melakukan pembangunan rumah di dekat jaringan listrik tegangan tinggi, seperti pak Anwar Rivai di Desa Bontotangnga, Ibu Indah Lestari dan Bapak Wildan Hadi di Kelurahan Balang, menerima penjelasan dan simulasi dari tim K3LK.
Mereka diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga jarak aman dari jaringan listrik serta prosedur keselamatan kerja yang tepat selama proses pembangunan berlangsung.
Wilayah sekitar SMAN 2 Jeneponto, Desa Bontotangnga, yang merupakan area dengan tingkat aktivitas tinggi, menjadi fokus utama sosialisasi ini.
Tingginya aktivitas siswa dan pekerja konstruksi di area tersebut meningkatkan potensi risiko kecelakaan yang terkait dengan listrik.
Respon positif diterima dari masyarakat, termasuk para pekerja bangunan yang menyatakan apresiasi atas informasi dan edukasi yang diberikan oleh tim PLN.
Manager PLN ULP Jeneponto, Bapak Raka Reviatna, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen PLN dalam memprioritaskan keselamatan masyarakat.
PLN tidak hanya berfokus pada penyediaan energi listrik, tetapi juga bertanggung jawab dalam memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat di sekitar infrastruktur kelistrikan.
Program edukasi ini merupakan bagian integral dari upaya pencegahan kecelakaan yang berpotensi mengancam jiwa.(**)