Kamis, Mei 9, 2024

Kampung Garam dan The Dance Of Live

Oleh: Goenawan Monoharto

Bukan hal yang luar biasa, ketika sirene ambulance atau mobil pengantar mayat meraung- raung melintas di depan Geleri De La Macca, menuju ke beberapa tanah pemakaman termasuk pemakaman yang sunyi Macanda (pemakaman korban Covid-19).  Setiap hari  paling kurang lima kali mobil sejenis itu dengan segala kesangarannya melintas di depan Galeri De La Macca.

Kali ini, sebuah mobil pengantar jenazah (oto joli) milik Yayasan Sosial Tionghoa Budi Luhur melintas dengan sirene yang meraung dengan sebuah keranda kayu jati di atasnya. Anehnya di atas mobil itu hanya sopir dan keranda jenasah. Biasanya di atas mobil jenasah  itu ada sekelompok keluarga dari yang meninggal, tapi kali ini kosong dan keluarga ada di mobil pribadi yang lain.

Saya membuka tulisan ini sebagai prolog suasana hari yang mencekam itu, pada hari kamis setelah hampir sebulan Pameran Seni Rupa yang diprakarsai Pameran tersebut diprakarsai L Project  dalam Event Indonesia Art Expo 2021. L Project mengusung beberapa perupa di Sulawesi Selatan masing masing Jendri Pasassang, Faisal Syarif (Ical) memamerkan karyanya di “Kebun Cinta”, Rimba Kasumba di studionya (Rumah Rupa KASUMBA), dan Ahmad Fausi (OCI) dan Achmad Anzul (Anzul)  memamerkan karya terbarunya di Galeri De La Macca di jalan Borong Raya no. 75a Makassar. Pameran berlangsung mulai tanggal 5 Juli 2021 sampai awal September 2021.  Pameran diselenggarakan di Galeri De La Macca pada acara pembukaan dihadiri para pecinta dan penggiat seni dengan sangat terbatas karena mengikuti protokol kesehatan, sedangkan pameran secara on line  berada pada laman website L Project.

Kedua perupa tersebut menanyangkan lima karya dari Ahmad Fausi dan 17 karya dari Achmad Anzul. Secara keseluruhan lukisan OCI bertema “THE SPIRIT CARRIES ON” Dengan sub tema  PAKARENA. Menikmati lima karya lukis perupa  OCI merupakan satu kesatuan. Bila ditarik benang merah dari Pakarena menjadi satu irama melodi yang bila dihilangkan satu karya maka menjadi “cacat”. Hanya saja menurut perupa OCI dari lima karya tersebut terdapat dua karyanya yang tak lolos dari “tangan panas” sang kurator. Sangat menarik.

Demikian pula dengan lukisan lukisan dari perupa instalasi Anzul yang dikenal sebagai perupa Kampung Garam, dari lima karya ada satu karya lukisnya yang juga tidak lolos dari Kurator. Namun bila melihat pajangan karya lukis perupa Anzul merupakan karya baru yang rentang waktu penciptaannya tak lepas dari dua minggu. Apa salah bunda mengandung sehingga tak lolos dari tangan sang kurator?

Pameran Seni Rupa L Project yang dilaksanakan pembukaannya secara serentak di beberapa kota di Indonesia diikuti puluhan perupa handal nasional yang sudah bernama. Informasi yang diterima belakangan Mike Turusy juga diikutkan dalam pameran tersebut.  Bocoran yang saya terima karya lukis perupa OCI dibandrol Rp. 50 juta dan lukisan ANZUL Rp. 30 juta, diaminkan oleh Anzul. semoga karya-karya perupa tersebut dibeli oleh kolektor baik kolektor dalam dan luar negeri.

ACHMAD FAUZI,  lahir di Makassar 26 MEI 1970, pemilik FINDART SPACE Makassar di Jl. Perumnas  Antang Raya No. 116D, Kec. MANGGALA, Makassar- Sulsel. Mengajar Seni Budaya, di SMP Negeri 20 Makassar 1998-Sekarang. Banyak mengikuti pameran sejak 2014 sampai saat ini. Salah satunya, Binne Solo Art Exhibition (2014), Makassar Biennale 201” di Gedung Menara Phinisi UNM, Makassar (2017). Bergabung dalam MAIM, (2018 – Sekarang). Kurator senior di Galeri de La Macca.

Achmad Anzul.  Lahir di Makassar 11 September 1967. Seniman instalasi seni rupa. Pernah mengajar  di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Imigran di Gowa 2016, dan keliling kabupaten mengajar kan membatik pada tahun 2017. Ikut Makassar Binnale 2017 dengan karya Kampung Garam #107. Pada Binnalle 2019 ia terlibat secara tim FindArt Space . Ia juga aktif mengerjakan karya artistic baik di rupa teater dan sastra. Jjuni 2021 ikut mendisplay karya kolaborasi Forografi dan tari yang berjudul: Refocosing Pakarena / Sekarang mempersiapkan 999 karya lukis yang akan di pamerkan dalam waktu singkat. Ia juga adalah co. Kurator Galeri De La Macca.

Secara keseluruhan lukisan OCI bertema “THE SPIRIT CARRIES ON” Dengan sub tema  PAKARENA. Menikmati lima karya lukis perupa  OCI merupakan satu kesatuan. Bila ditarik benang merah dari Pakarena menjadi satu irama melodi yang bila dihilangkan satu karya maka menjadi “cacat irama”. Hanya saja menurut perupa OCI dari lima karya tersebut terdapat dua karyanya yang tak lolos dari “tangan panas” sang kurator. wow.

Demikian pula dengan lukisan lukisan dari perupa instalasi Anzul yang dikenal sebagai perupa Kampung Garam, dari lima karya ada satu karya lukisnya yang juga tidak lolos dari Kurator. Namun bila melihat pajangan karya lukis perupa Anzul merupakan karya baru yang rentang waktu penciptaannya tak lepas dari dua minggu. Apa salah bunda mengandung sehingga tak lolos dari tangan sang kurator?

Pameran Seni Rupa L Project yang dilaksanakan pembukaannya secara serentak di beberapa kota di Indonesia diikuti puluhan perupa handal nasional yang sudah bernama. Informasi yang diterima belakangan Mike Turusy juga diikutkan dalam pameran tersebut.  Bocoran yang saya terima karya lukis perupa OCI dibandrol Rp. 50 juta dan lukisan ANZUL Rp. 30 juta, diaminkan oleh Anzul . semoga karya-karya perupa tersebut dibeli oleh kolektor baik kolektor dalam dan luar negeri.

ACHMAD FAUZI,  lahir di Makassar 26 MEI 1970, pemilik FINDART SPACE Makassar di Jl. Perumnas  Antang Raya No. 116D, Kec. MANGGALA, Makassar- Sulsel. Mengajar Seni Budaya, di SMP Negeri 20 Makassar 1998-Sekarang. Banyak mengikuti pameran sejak 2014 sampai saat ini. Salah satunya, Binne Solo Art Exhibition (2014), Makassar Biennale 201” di Gedung Menara Phinisi UNM, Makassar (2017). Bergabung dalam MAIM, (2018 – Sekarang). Saat ini ia Kurator senior di Galeri de La Macca.

ACHMAD ANZUL.  Lahir di Makassar 11 September 1967. Seniman instalasi seni rupa. Pernah mengajar  di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Imigran di Gowa 2016, dan keliling kabupaten mengajar kan membatik pada tahun 2017. Ikut Makassar Binnale 2017 dengan karya Kampung Garam #107. Pada Binnalle 2019 ia terlibat secara tim FindArt Space . Ia juga aktif mengerjakan karya artistic baik di rupa teater dan sastra. Jjuni 2021 ikut mendisplay karya kolaborasi Forografi dan tari yang berjudul: Refocosing Pakarena / Sekarang mempersiapkan 999 karya lukis yang akan di pamerkan dalam waktu singkat. Ia juga adalah co. Kurator Galeri De La Macca.

Karya yang di pamerkan di Galeri De La Macca: Dance of Life PAKARENA #1 sampai dengan #5. karya Tahun: 2021: Acrylic on Canvas Dimensi : 80 x 80 x 4 cm.

Karya yang di pamerkan di Galeri De La Macca: ENERGY BALANCE #2 “TIGA BATU”, “BAYANG, GARIS, DAN SAYA “ENERGY BALANCE #3 “TIGA BATU” SPIRIT CARRIES ON #2 “HOPE” RAJA: karya Tahun: 2021 Medium : Acrylic on Canvas Dimensi : 80 x 80 x 4 cm.

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles