Sabtu, April 20, 2024

Bachtiar Adnan Kusuma, Gugat KGL Makassar Optimalkan Literasi dan Numerasi

KATADIA. MAKASSAR || Dr, M.Pantja Nur Wahidin.Pd. selaku Pembina KGL melaunching Komunitas Guru Literat Kota Makassar, Minggu 24/10 melalui Zoom. Komunitas Guru Literat diikuti 76 orang yang sebagian besar adalah guru SD, menghadirkan Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma sebagai pembicara utama.

​Menurut Tokoh Perbukuan Nasional ini, output untuk sebuah komunitas atau gerakan adalah dengan sebuah karya nyata dari anggota komunitas tersebut. Dan guru sebagai bagian dari komunitas dituntut untuk menghasilkan karya untuk meng-up grade kemampuannya dalam menulis sekaligus menunjukkan tingkatannya menuju guru professional.

Salah satunya, kata BAK beberapa hal yang bisa membentuk atmosfer semangat dalam menulis adalah: Minat. Minat berliterasi harus ditumbuhkan terlebih dahulu dalam diri setiap individu. “Tanpa tumbuhnya minat literasi ini maka setiap individu tidak akan termotivasi untuk rajin membaca apalagi menulis” papar BAK.

Minat baca atau reading interest. Setelah tumbuh minat individu, maka mulailah kita meningkatkan minat kita terhadap membaca dan menulis.

Selanjutnya, kebiasaan membaca atau reading habit dengan menjadikan membaca bukan hanya sebagai kesenangan tetapi bagaimana menjadikan membaca dan menulis itu sebagai sebuah kebutuhan setiap hari.

Jika ini sudah tertanam, maka dapat dipastikan bahwa kita akan bisa membentuk menjadi masyarakat maju dimana membaca dijadikan sebagai salah satu kegatan penting dalam keseharian.

​Beberapa cara atau tips BAK agar senang membaca adalah dengan berada dalam sebuah ekosistem yang mendukung kita untuk menjadi gemar baca.

Kemudian menjadikan membaca dan menulis sebagai kebutuhan karena sesungguhnya sebagai guru, kita harus berusaha menjadi guru yang membumi yaitu guru yang memiliki value dalam hal membaca dan membuat karya.

Berikutnya, kata BAK membuat kampanye membaca 15 menit di awal pembelajaran sebagai Tim Literasi Sekolah. Apa manfaatnya: Membaca 1 menit bisa mendaatkan 300 kata.

Bayangkan berapa banyak kata dan kosakata baru yang didapatkan dalam sebulan atau setahun jika kegiatan ini menjadi kegatan rutin di sekolah.

Nah dengan terbentuknya kelompok-kelompok baca di sekolah yang memang siswanya memiliki komitmen terhadap literasi, ada duta baca di sekolah yang secara rutin mengkampanyekan TLS sebagai wujud nyata hadirnya TPLD Kab.Kota di Sulsel.

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles