KATADIA, MAKASSAR || Ratusan Mahasiswa turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di depan kampus Universitas Neger Makassar dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, pada Kamis 28 Oktober 2021
Sambil berorasi Para Mahasiswa dari BEM FIS UNM dan BEM FEB UNM, lengkap dengan seragam almamater berwarna Kuning sembari membentangkan spanduk merah putih bertuliskan “Bertanah, Berbangsa, berbahasa yang Satu Indonesia”
Dalam orasi Jenderal Lapangan Gery Fabian mengecam keras represifitas aparat, tegakkan hak demokrasi, cabut UU no.19 tahun 2019 Dan stop pelemahan KPK. cabut UU.no.11 tahun 2020 tentang cipta kerja, stop komersialisasi privatisasi dan liberalisasi pendidikan, berikan sangsi kepada pelaku kekerasan seksual.
Gery memaparkan hari Sumpah Pemuda yang ke 93 ini, Rakyat Indonesia belum mampu menikmati Kemerdekan dan berdaulat menentukan nasibnya sendiri, atau biasa disebut Krisis kesejateraan dan sudah 7 kali pergantian Rezim di Indonesia namun belum mampu menjawab segala keresahan keresahan yang disalurkan oleh masyarakat khususnya pemuda mulai dari masalah sosial Politik bahkan Budaya.
Pengaruh pengaruh yang tergolong Dapat merusak keutuhan bangsa dan prinsip demokrasi yang berasal dari faham faham eksternal seperti imperialisme dan Feodalisme yang menyebabkan terciptanya penjajahan gaya baru “neo-kolonialisme tehadap Indonesia melalui aspek aspek permasalahan yang tersebut
Hal ini merujuk kepada terciptanya kebijakan kebijakan pemerintah yang pada subtansinya tidak pro terhadap rakyat diantaranya UU No 19 tahun 2019 yang menyebabkan pelemahan fungsi KPK.UU No 11 Tahun 2020.tentang cipta kerja yang semakin menyempitkan peluang kepada pemuda untuk mendapatkan hak mendapat pekerjaan. Tutup Gery selaku Jenderal Lapangan di hari Sumpah pemuda.
Laporan KK Rate
