Selasa, Maret 19, 2024

AIMEP Talk Show, Diplomasi Berkelanjutan Alumni Pertukaran Tokoh Muda Muslim Indonesia dan Australia

KATADIA,MAKASSAR || Australia – Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) menggelar talk show “Saling Mengenal Muslim dari Indonesia – Australia dengan AIMEP” secara virtual pada Sabtu (4/11).

Acara ini merupakan kelanjutan dari diplomasi antara tokoh muda Muslim Indonesia dan Australia yang berlangsung sejak 2002 dan saat ini telah beranggotakan sekitar 300 orang.

Talk Show yang dipandu oleh MC Alumni AIYEP Rahmawati dan moderator oleh Program Manager AIMEP Brynna Rafferty-Brown ini menghadirkan pembicara Yanuardi Syukur (AIMEP 2015/Ketua Forum Alumni AIMEP), Rahmat Hidayat (AIMEP 2012/Manajer Dompet Dhuafa Sulsel) dan Nurul Bahrul Ulum (AIMEP 2021/Ketua Yayasan Pondok Pesantren Manarul Huda, Cirebon). Hadir pula Program Manager AIMEP dan Peneliti Islam di Australia, Rowan Gould dan staf AIMEP Ulfah Hanifah.

Dalam pengantarnya, Brynna menjelaskan bahwa Program AIMEP merupakan inisiatif dari Pemerintah Australia untuk menciptakan kehidupan yang damai, harmonis, dan toleran dalam bingkai kehidupan multikultur di kedua negara. Sebelum pandemi, AIMEP diadakan secara offline melalui kunjungan ke kedua negara, namun di masa pandemi diadakan secara online.

Yanuardi Syukur menceritakan ragam inspirasi yang ia dapatkan ketika di Australia, seperti manajemen waktu, penghormatan terhadap keberagaman, dan semangat untuk “menjadi jembatan, bukan menjadi tembok” bagi diplomasi Indonesia dan Australia.

Menurut Yanuardi, tugas kita yang teramat penting saat ini adalah bagaimana menghubungkan kedua negara lewat tokoh muda Muslim untuk menghasilkan smart partnership.

Sementara itu, Rahmat Hidayat yang mengikuti AIMEP 2021 secara online bercerita kolaborasi yang ia lakukan secara program AIMEP, bahkan hingga selesai program.

Tokoh muda asal Sulsel itu juga bercerita bahwa ia terinspirasi untuk meneruskan jejak leluhurnya dari nelayan Makassar yang membawa Islam ke Australia Utara dan berlangsung secara damai.

Mato, demikian panggilannya, bahkan menggerakkan berbagai inisatif, termasuk menjadi pembicara untuk sebuah pesantren di Jawa Timur yang dikelola alumni AIMEP.

Nurul Bahrul Ulum bercerita bagaimana kolaborasi yang ia lakukan semacam program AIMEP berguna untuk berbagai aktivitasnya. Dia misalnya aktif dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) bahkan saat ini bersama Nor Ismah yang juga alumni AIMEP tengah dipercaya mengelola KUPI Pedia, sebuah inisatif untuk mendokumentasikan terkait peran ulama perempuan. Ia berharap ke depannya dapat bermitra dengan Australia dalam isu ulama perempuan.

Talk show berjalan dengan lancar dan penuh kekeluargaan. Peserta yang hadir lebih dari 50 orang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk dari Kalimantan Utara. Di akhir sesi, masing-masing pembicara memberikan tips bagi mereka yang berminat mengikuti AIMEP di tahun 2022.(**)

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles