KATADIA,GOWA || Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu upaya mewujudkan Merdeka Belajar dengan pembelajaran yang sangat berkaitan erat dengan filosofis pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara, nilai, visi, dan peran guru penggerak, serta budaya positif.
Salah satu filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem “among” yang memiliki arti bahwa guru harus dapat menuntun siswa untuk berkembang sesuai dengan kodratnya atau sesuai bakat dan minatnya.
Seperti halnya yang dilaksanakan oleh KKG Gugus 1 wilayah 1 kecamatan Somba Opu, kabupaten Gowa, Rabu 19 Januari 2022, Workshop dalam mengedukasi strategi merdeka belajar, di Aula PKG Korwil bidang pendidikan kecamatan somba Opu.
Kegiatan yang di hadiri korwil bidang pendidikan kecamatan Somba Opu, kabupaten Gowa, H. Muh. Yaris. S. Pd. M. Si, Ketua K3S, Muslimin. S. Pd, pengawas bina/pengajar praktik, Nurliah Syahrul, S. Pd. M. Pd, Guru penggerak, Fitriani Karim. S. Pd. M. Pd, Nurhayda. S. Pd. I. M. Pd, Evi Sukmawahyudi. S. Pd, Ketua KKG gugus 1 wilayah 1, Fitriani Karim. S. Pd. M. Pd, Sekretaris, Asmiati. S. Pd, Benda hara, Nurliah. S. Pd, beserta Guru dan kepala SD kecamatan somba Opu, kabupaten Gowa.
Kegiatan yang di buka langsung oleh korwil bidang pendidikan menyampaikan beberapa hal penting dalam kegiatan Workshop Strategi Pembelajaran diferensiasi ‘Merdeka Belajar yang dilaksanakan oleh KKG Gugus 1 wilayah 1 ini.
“Tentu ini sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi.karena Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu nilai dan peran guru penggerak, Tergerak, bergerak, dan menggerakkan dalam menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid, dimana pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi murid, “kata” H. Muh yaris, selaku korwil, (19/01/2022).
Salah satu visi guru penggerak adalah mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila. Untuk mewujudkan visi tersebut salah satu caranya adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
“Jadi Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan pembelajaran yang menyediaan kebutuhan belajar siswa yang beragam. Guru tidak bisa memberikan perlakuan yang sama pada siswa. Guru harus bisa memfasilitasi sesuai kebutuhan siswa yang mempunyai ragam karakteristik yang berbeda – beda, “ucapnya.
Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain, lingkungan belajar yang membuat siswa ingin belajar, kurikulum dengan tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar siswa, dan manajemen kelas efektif.
“Harusnya, penerapan pembelajaran berdiferensiasi dilakukan oleh guru dengan menggunakan beragam cara dalam proses pembelajaran . Supaya siswa dapat lebih mudah mengeksploitasi isi kurikulum sesuai tahapan kemampuan siswa.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, beragam kegiatan pembelajaran harus memiliki maksud atau pun tujuan dan masuk akal untuk dilakukan oleh siswa. Supaya siswa dapat mengerti dan memiliki informasi mengapa siswa harus melakukan kegiatan tersebut. Serta, guru bisa memberikan beragam pilihan di mana siswa dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari, “tutupnya.
