KATADIA,MAKASSAR || Pasar Pa’baeng-baeng merupakan pasar tradisional terletak di selatan Kota Metropolitan Makassar. Pasar ini jadi tempat transaksi penjual dan pembeli hasil bumi berupa sayur sayuran, buah buahan dan kebutuhan pokok lainnya dari wilayah Selatan Selatan Sulsel, mulai dari Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bulukumba.
Sebelum masa Covid-19, suasana pasar ini sangat padat dan penuh sesak antara pembeli dan penjual, dan jalan poros di`depan pasar Jl.Sultan Alauddin senantiasa menjadi langganan macet arus kendaraan.
Tetapi selama masa Covid-19 yang mulai tahun 2019, suasana pasar ini sepi dan pengunjung mulai berkurang disebabkan pembatasan Covid serta warga dari kabupaten lain juga dibatasi masuk ke Makasar menjadikan pasar ini semaki sepi.
Ketika wabah Covid ini mulai melandai, geliat pasar ini kembali mulai normal, transaksi penjual dan pembeli sudah kembali ramai dan padat pengunjung seperti sediakala sebelum masa masa Covid.19.
Hal ini di sampaikan oleh seorang pedagang bahan pokok di Pasar Pa’baeng baeng, Hj. Faridah (45 tahun), dia telah jadi pedagang selama 20 tahun di pasar tradisional tersebut. “Kondisi pembeli dan pengunjung pasar ini pada saat pandemi kemarin itu sangat menurun, tetapi sekarang Alhamdulillah sudah mulai normal kembali” ungkapnya pada media Sabtu, 4 Juni 2022.
Hj. Faridah adalah pedagang tetap yang berdagang di pasar tersebut sehingga peningkatan dan penurunan dari pemasaran sangat dia rasakan saat Covid dan setelah pandemi melandai. “Karena kondisi pemasaran yang cukup sepi jadi penghasilan yang didapat pun hanya seberapa, tetapi Alhamdulillah tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari’’,katanya.
Dan kalau di kondisi sekarang Alhamdulillah sudah mulai meningkat lagi ”.Seperti diketahui bahwa pandemi memberi banyak dampak pada aspek kehidupan terutama dalam beraktivitas terkhusus bagi para pedagang yang menjadikan perdagangan sumber mata pencaharian mereka.
Mulai dari adanya pembatasan berskala besar, anjuran menjaga jarak sehingga salah satu aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat seperti ke pasar sangat berpengaruh, katanya.
Hj. Faridah juga menjelaskan bahwa dirinya setiap hari berjualan dari jam 05.00 sampai 17.00 WITA. Barang dagangan terkhusus pada penyediaan bahan pokok yang dia beli dari pemasok di Pasar Terong Makassar.
Pembelian bahan bahan pokok makanan yang saat ini sudah mulai normal, seperti minyak, cabai yang sebelumnya harga melonjak naik menjadi salah satu faktor normalnya kondisi pemasaran kebutuhan pokok di pasar itu.
Pasar tradisional ini berlokasi di Jl. Sultan Alauddin No.10, Pa’baeng-Baeng, Kec.Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pasar yang sudah berdiri sejak tahun 1980 dan telah direvitalisasi pada tahun 2009. Luas Lahan pasar tersebut adalah 21.600 M2 dan status kepemilikan lahan adalah tanah pemerintah Kota Makassar.(***)
Laporan : Nirwana
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNISMUH Makassar