Sabtu, Mei 18, 2024

Kepala BKKBN Sulsel: Sosialisasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Gowa

KATADIA,GOWA || Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai rencana keluarga dan pola asuh dalam mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas. Anggota DPR RI (Komisi IX) H, Haruna. M.A.M.B.A turun mensosialisasikan Program Percepatan Penurunan Stunting mengarah dengan Mitra kerja tahun 2022, Komunikasi Informasi dan Edukasi di kelurahan Mawang pada Kamis 19 Agustus 2022

Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Dra. Hj. Andi Ritamariani. M.Pd yang hadir sebagai narasumber menyampaikan bahwa BKKBN merupakan salah satu lembaga kementerian yang berperan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia, menuju pembenahan menjadi BKKBN Baru, dengan cara baru di era baru.

“BKKBN tidak hanya sebatas memiliki alat kontrasepsi, tetapi BKKBN juga memiliki peran besar dalam melaksanakan tugas pemberdayaan keluarga terkait anak terutama pada masa emas 1000 Hari Kelahiran.

Andi Rita mengatakan, faktor utama penyebab stunting pada anak adalah karena sejak dalam kandungan anak tidak mendapat asupan gizi yang cukup.

Ia berpesan kepada ibu hamil untuk mengatur gizi yang dikonsumsi untuk bayinya, ibu yang sedang menyusui sangat disarankan untuk memberikan ASI eksklusif karena kandungan gizi dalam ASI lebih dari cukup untuk tumbuh kembang bayi. langsung disusui,” kata Andi Rita di depan warga Desa Mawang, Kabupaten Gowa

Sementara narasumber kedua Kepala BKKBN Syofian Daud juga memberikan penyuluhan tentang pencegahan dini stunting (Anak Kerdil) penyebab stunting dan solusi pencegahan penanganan balita agar tidak stunting.

Syofian Daud mengatakan bahwa stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak bertubuh pendek, jauh dari rata-rata anak lain seusianya.

Tanda-tanda stunting biasanya baru muncul saat anak berusia dua tahun. Stunting mulai terjadi saat janin masih dalam kandungan, disebabkan oleh asupan makanan ibu selama hamil yang kurang bergizi. Akibatnya, nutrisi yang diperoleh anak dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan dapat berlanjut setelah lahir.

Selain itu, stunting dapat terjadi karena asupan gizi yang tidak mencukupi pada saat anak di bawah usia dua tahun. Entah karena tidak diberikan ASI eksklusif atau makanan pendamping ASI (MPASI) yang diberikan tidak mengandung zat gizi berkualitas, antara lain seng, zat besi, dan protein.

Syopian melanjutkan, pencegahan stunting bisa dilakukan sejak hamil. Kuncinya tentu saja meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan kualitas makanan yang baik. Zat besi dan asam folat merupakan kombinasi nutrisi penting selama kehamilan yang dapat mencegah stunting pada anak saat dilahirkan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles