Jumat, April 19, 2024

Diskusi Media Media Diskusi, Part V, DPD JOIN Makassar Undang Ketua KONI Sulsel Jadi Pemantik

KATADIA, MAKASSAR || Jajaran Wartawan Online Indonesia (JOIN) Daerah Makassar bersama Dewan Pengurus Daerah (DPW) Sulawesi Selatan sukses menggelar diskusi media di Warung Baca, Jalan Adhyaksa nomor dua Makassar, Sabtu, 24 September 2022.

Diskusi Media Acara yang digagas penuh oleh DPD JOIN Makassar ini mengambil tema “Sulawesi Selatan Menuju Puncak Pencapaian Harapan dan Tantangan” dengan menghadirkan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel yang diwakili oleh Prof. Dr. H. Wasir Thalib, M.Si dan Dr. Ahmad Rum Bismar, M.Pd.

Acara Media Discussion ini, merupakan sesi ke-5 dari rangkaian acara DiscussionMedia, Media Discussion bersama direktur diskusi Arwan D. Awing (Humas DPW JOIN Sulsel).

Sebagai pembicara pertama, Prof Wasir membuka dengan paparan terkait Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bulukumba yang akan berlangsung mulai 22 Oktober hingga 30 Oktober 2022.

“kita masih terkendala pendanaan, karena KONI Sulsel hanya menerima hibah dari Pemprov sebesar lima miliar, padahal diketahui kita menggunakan 1,6 miliar untuk melunasi utang kegiatan yang lalu, jadi sisanya 3,4 miliar digunakan untuk membiayai Pemprov,” ujarnya.

“Kalau melihat Porda 2018 di Pinrang, dana yang diberikan sekitar 20 miliar dan yang terserap untuk kegiatan Porda sekitar 12 miliar, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi KONI,” kata dia. Prof Wasir.

Kemudian tantangan selanjutnya adalah minimnya turnamen, minimnya kualitas pembinaan bagi atlet dan tentunya kesejahteraan atlet di Sulsel. atlet,” ujarnya. Ahmad Rum yang akrab disapa Rum menyoroti sistem pembinaan.

“Untuk mendapatkan atlet berprestasi tentunya diperlukan sistem pembinaan yang berbasis keilmuan atau knowledge based.

Tentunya hal ini tidak lepas dari pendanaan bagi olahragawan kita,” jelasnya.

“Misalnya untuk pemeriksaan doping kita harus kirim ke Korea, tentu ini memakan waktu dan kita kalah dari Thailand dan Malaysia yang sudah ada tes doping ini,” imbuhnya.

Dari sistem amatir ke sistem profesional dimana pendanaan sangat penting dalam bidang olahraga profesional. Misalnya, saat PON Papua, atlet Sulsel hanya diberi insentif 150 juta untuk peraih medali emas, sedangkan tuan rumah Papua diberi insentif 1 miliar, tentu sebagai atlet profesional mereka memilih untuk pindah ke daerah, untuk kesejahteraan mereka,” lanjut staf pengajar di UNM. “

Jadi untuk mencapai prestasi tersebut sangat mahal dan membutuhkan biaya yang besar dan ini harus dipahami oleh pemerintah dan DPRD Sulsel,” pungkasnya.

Syamsul Rijal dari Gowa dan Sry Syahril yang juga Ketua JOIN Makassar, sedangkan penanya dari Bantaeng, Alimin DS membahas masalah koordinasi antar lembaga yang diharapkan bisa lebih terjalin dan terbuka sehingga masalah terkait pendanaan terselesaikan.

Sedikit berbeda pendapat disampaikan Rusdin Tompo yang membahas tentang tokoh masyarakat yang membina olahraga, sehingga beban KONI dalam hal pembinaan dan pendanaan berkurang. h Sainuddin Sila yang menyoroti banyaknya tempat pertandingan yang sudah tidak layak pakai lagi.

Media Acara Diskusi Media Diskusi juga diisi dengan pembacaan puisi berjudul Boxer karya Mahrus Andis yang dibawakan oleh moderator.

Ada sedikit haru saat moderator mengajak peserta diskusi untuk membacakan surat Al Fatihah kepada Almarhum Abdi Satria wartawan olahraga senior di Sula wesi Selatan.

Acara kemudian ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada pemateri disertai foto bersama oleh peserta diskusi .

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles