Minggu, Mei 5, 2024

Puluhan Siswi Ikuti Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2022 di SMA 13 Watampone

KATADIA,WATAMPONE || Sebanyak Puluhan Siswi atau lebih 30.000 siswi dari Tingkat SMP dan SMA mengikuti program Gerakan Nasional Aksi Bergizi Tahun 2022 atau Gebyar Aksi Bergizi yang diadakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone bekerja sama Provinsi Sulsel dipusatkan di SMA Negeri 13 Watampone, Jumat (13/11/2022).

Kegiatan tersebut di hadiri Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kab. Bone dan segenap jajaran terkait, Kantor Kementerian Agama Kab. Bone, Kadis Pendidikan Kab.Bone, Kadis Sosial Kab.Bone, Kadis Kominfo Kab.Bone, Kalapas Kelas IIA Watampone,Kabag Kesra Setda Kab.Bone, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Prov.Sulsel, Kepala BKKBN Kab.Bone, Tim Penggerak PKK Kab.Bone dan Kepala SMA Negeri 13 Watampone da dan Jajarannya serta Beberapa Kepala Sekolah SMP dan SMA lainnya.

Kegiatan Aksi Bergizi tingkat Provinsi Sulsel dalam rangka HKN ke 58 yang berlangsung di 324 titik yang dipusatkan di SMA Negeri 13 Watampone untuk SMP dan SMA sederajat

Kadis Kesehatan Kab. Bone, dr.Hj.Nurminah A.Yusuf, Mars menjelaskan, Gizi baik merupakan fondasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas karena berkaitan erat dengan peningkatan kapasitas belajar, kemampuan kognitif dan intelektual seseorang. Gizi baik juga merupakan penanda keberhasilan pembangunan dan terpenuhinya hak azasi manusia terhadap pangan dan kesehatan.

“Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukan bahwa 29,8% Balita Indonesia mengalami stunting. Anak-anak yang mengalami masalah gizi tersebut memiliki resiko 11,6 kali lebih tinggi untuk mengalami kematian dibanding anak-anak yang memiliki status gizi baik. Adapun jika anak-anak dengan masalah gizi tersebut mampu bertahan tetapi akan beresiko untuk mengalami masalah pertumbuhan, perkembangan dan masalah kesehatan lainnya di sepanjang tahap kehidupannya,” jelasnya.

Selain itu, masalah kekurangan zat gizi mikro masih mendominasi permasalahan gizi di Indonesia yang ditunjukan dengan semakin meningkatnya prevalensi. anemia pada ibu hamil dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% pada tahun 2018. Ibu hamil yang mengalami anemia beresiko tinggi untuk melahirkan bayi premature, bayi dengan berat lahir rendah juga mengalami kematian.

Saya berharap dengan Gerakan Nasional Aksi Bergizi sebagai upaya pencegahan stunting melalui Gerakan Remaja Putri Minum Tablet Tambah Darah (TTD), dapat membudayakan aktivitas fisik bagi siswa/i SMP dan SMA, serta membiasakan sarapan melalui gizi seimbang, dapat menghasilkan remaja putri yang sehat, berprestasi, tidak anemi dan melahirkan generasi yang sehat dan tidak stunting.

“Selain itu implementasi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan program Gerakan Nasional Aksi Bergizi dapat diintegrasikan dengan TRIAS UKS, yaitu pembinaan lingkungan sehat. Seluruh SLTP, SLTA, Tsanawiyah, Aliyah, dan Pondok Pesantren diharapkan ikut melaksanakan kegiatan “Aksi Bergizi” secara rutin sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri. Tentunya, keberhasilan “Aksi Bergizi” ini perlu didukung oleh keterlibatan dan kolaborasi dari lintas sektor,” katanya.

Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 berakhir pukul 10.30 wita berisi kegiatan diawali pengarahan, mengisi Link Survey, Senam bersama, sarapan gizi seimbang bersama (isi piringku), aksi konsumsi TTD Serentak dan edukasi interaktif serta diakhiri foto bersama.

 

Sumber: Promkes dan TM Dinkes Bone

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles