Sabtu, April 27, 2024

Anomali Cuaca dan Produktifitas Menulis Sukardi Weda

Sukardi Weda
Guru Besar Universitas Negeri Makassar

 

KATADIA, MAKASSAR || Seperti tahun – tahun sebelumnya, menjelang pergantian tahun, anomali cuaca kembali terjadi di hampir seluruh daerah di Sulawesi Selatan, termasuk kota Makassar, yang juga ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Anomali cuaca terjadi setiap tahun disertai dengan hujan deras, banjir, kecepatan angin yang sangat tinggi, angin puting beliung, bahkan sesekali hujan es.

Anomali adalah sebuah penyimpangan dan menurut KBBI, anomali adalah ketidaknormalan; penyimpangan dari normal; kelainan. Anomali cuaca adalah perubahan cuaca yang terjadi secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan oleh perubahan perputaran atau rotasi bumi. Perubahan secara tiba-tiba tsb cenderung perubahan secara ekstrim (Tunjung Eko Wibowo, 2022).

Terkait dengan perubahan atau anomali cuaca, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) setiap saat memberikan pengumuman yang disiarkan baik melalui media massa maupun melalui media sosial. Informasi terkait dengan cuaca dapat juga diperoleh melalui website BMKG Wilayah IV Provinsi Sulawesi Selatan. Beberapa minggu terakhir BMKG rajin menyampaikan informasi terkait dengan perubahan cuaca, di Makassar dan sekitarnya.

Pada laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, dapat dibaca tentang pergerakan cuaca yang akan terjadi di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam laman tersebut, BMKG Wilayah IV Makasar memperkirakan terjadinya cuaca buruk sepekan ke depan. Yakni mulai dari 3 hingga 9 Januari 2023, yang diperkirakan pada dini hari sampai pagi hari.

Peringatan tentang cuaca tersebut penting bagi masyarakat, karena dapat mengatur perjalanan mereka, kapan cuaca bersahabat barulah bepergian atau melakukan kegiatan lainnya di luar rumah, termasuk dengan pekerja kantoran atau pegawai tentu harus mempersiapkan segala sesuatunya, seperti jas hujan bagi pengendara roda dua dan payung bagi pejalan kaki dan pengendara roda empat.

Namun bagi mereka yang tidak ada kegiatan penting di luar rumah, biasanya dimanfaatkan untuk bercengkerama ria dengan keluarga, anak dan istri, apalagi siswa dan mahasiswa masih sedang libur sekolah (kuliah). Seiring dengan turunnya hujan dan dengan anomali cuaca yang tidak menentu, seringkali di group WA sahabat

– sahabat kita, ada yang mengirim penggalan puisi, beberapa bait dan lirik puisi, sebagai akibat dari perenungan mereka akan hujan yang sedang tujun dan keadaan cuaca yang kadang

– kadang tidak bersahabat. Ada juga yang sedang berada di warkop, lalu menulis sebuah puisi disertai foto yang memperlihatkan derasnya hujan. Tidak sedikit dari mereka, yang duduk di teras rumahnya ditemani secangkir kopi pahit, melakukan kegiatan tulis menulis.

Dan bagi penulis, hujan deras ini adalah kesempatan baik untuk melahirkan tulisan, baik itu artikel populer untuk media massa maupun karya sastra, seperti puisi, cerpen, dan lain – lain.

Dengan suasana dingin disertai dengan secangkir kopi, kadang – kadang juga ditemani pisang goreng dan sesekali bakara’ sebutan sukun bagi orang Makassar, pikiran cemerlang acapkali mengalir ibarat air terjun tempat wisata Bantimurung, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, tanpa tedeng aling – aling alirnya mengalir begitu jauh. Begitu juga pikiran yang dingin dalam suasana dingin karena siraman hujan yang turun dari langit, pikiran jernih-pun mengalir menjadi sebuah tulisan yang dapat dibaca dan dinikmati oleh pembaca dalam hitungan menit, melalui media online dan media sosial.

Dalam suasana hujan deras, acapkali duduk di pagi hari dapat melahirkan sedikitnya 2 artikel populer dalam berbagai topik yang sedang hangat di tengah masyarakat, baik itu isu – isu sosial budaya terlebih lagi isu tentang politik, apalagi tahun 2023 ini adalah tahun politik sekaligus tahun pencitraan bagi para pencari kekuasaan.

Cuaca yang kadangkala dianggap tidak bersahabat, karena hujan turun kapan saja, dan dapat menyebabkan banjir, tetapi sebagian orang memanfaatkannya untuk melahirkan tulisan atau buah pemikiran lain yang dapat memperkaya wawasan masyarakat kita yang haus akan informasi yang baik dan benar.

Tidak dengan informasi hoaks yang setiap saat mendera masyarakat kita, yang dapat merusak pikiran masyarakat kita. Oleh karenanya perlu melahirkan pemikiran – pemikiran yang dapat dikonsumsi oleh publik sehingga semakin dewasa menghadapi dan menilai setiap informasi yang mereka terima, sekaligus informasi penyeimbang bagi publik. Dan salah satu diantaranya adalah tulisan – tulisan yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan publik, juga dengan karya sastra,

Seperti puisi dan cerita pendek yang dapat menambah wawasan dan kearifan mereka, karena sesungguhnya tulisan teristimewa karya sastra (puisi dan cerpen), bukan hanya dinikmati, untuk puisi bukan hanya dirasakan pesan – pesannya, tetapi juga mengenali diksinya dan tentu menikmati pesan dari puisi itu. Demikian halnya dengan cerpen, bukan hanya merasakan dan menikmati alur ceritanya dan klimaks serta konflik dalam cerita itu, sebagai energinya, tetapi juga merasakan apa sesungguhnya pesan – pesan dari karya sastra itu.

Tulisan baik itu opini maupun karya sastra, yang lahir di tengah cuaca yang tidak menentu ini, tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan, kearifan, wawasan, pendidikan, sikap kepada para pembaca, karena tulisan (karya sastra), bukan hanya dinikmati tetapi juga ada pesan – pesan yang disampaikan (not only entertaining but also delivering message), yakni pesan – pesan moral, baik itu ditujukan kepada masyarakat, juga kepada pengambil kebijakan.

 

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles