KATADIA,MAKASSAR || Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengatakan Kota Makassar tidak masuk dalam 10 besar kota yang inflasinya tidak terkendali.
Hal itu diungkapkan usai mengikuti Rapat Koordinasi Pembahasan Langkah Konkrit Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2023 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI secara virtual, Senin (20/2/2023).
Danny Pomanto mengatakan inflasi Kota Makassar masih terkendali, terutama dengan program-program seperti operasi pasar berbiaya murah pada kontainer Makassar Recover.
“Alhamdulillah, dari pantauan nasional, Makassar tidak masuk dalam daftar kota dengan inflasi yang tidak terkendali. Namun volume pergerakan bargain market kita tingkatkan,” ujarnya.
Tak hanya itu, langkah Danny selanjutnya untuk sementara menggenjot program penanaman komoditas unggulan yakni cabai dan bawang merah sebanyak satu juta polibag.
“Dalam Rakor ini harga cabai dan bawang sudah naik. Jadi tadinya mau kita mulai tapi karena cuaca, kita dicegah. Insyaallah setelah hujan reda kita langsung laksanakan,” ujarnya.
Danny mengatakan, ada 1.000 Lorong yang akan menjadi lokasi penanaman. Setiap lorong akan menerima 1.000 polybag.
Disinggung dampak hadirnya pasar murah, Danny mengungkapkan tidak bisa dihitung angka. Namun, masyarakat sangat berterima kasih dengan adanya pasar murah tersebut.
“Dihitung akhir bulan Maret pengumuman. Tapi banyak yang masuk ke WA saya untuk menambah lokasi lokasi pasar murah. Artinya berdampak positif bagi masyarakat Makassar,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian mengatakan, secara nasional inflasi mulai menurun, dari 5,51 persen menjadi 5,28 persen.
“Ini berangsur-angsur stabil. Terima kasih atas kerjasamanya untuk terus berupaya menstabilkan inflasi melalui program-program antisipatif,” jelasnya. (*)
