Minggu, Mei 26, 2024

SDN KoSamJa Fahmawati Ajak Orang Tua Sama Persepsi Menjaga Kebersihan Sekolah

KATADIA, MAKASSAR || Kebersihan lingkungan sekolah akan mempengaruhi kesehatan kita. Tidak hanya itu, sekolah yang bersih juga dapat meningkatkan nilai akademik dan semangat belajar siswa.

Menjaga kebersihan rumah, sekolah dan alam sekitar merupakan salah satu tanggung jawab kita terhadap lingkungan. Sangat penting untuk menjaga kebersihan sekolah agar siswa tetap aman dan nyaman selama berada di lingkungan sekolah.

Hal itu disampaikan Kepala UPT SPF SDN Kompleks Sambung Jawa Makassar Fahmawati S.Pd usai menggelar rapat bersama orang tua siswa. Rabu 1 Maret 2023 di ruang kelas

Fahmawati mengatakan kami sengaja mengajak orang tua siswa untuk menyamakan persepsi, diperlukan dukungan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

“Kenapa kita fokus pada kebersihan lingkungan sekolah, artinya kebersihan itu sangat penting, kita ajarkan anak untuk selalu bersih mulai dari diri sendiri.

Lingkungan sekolah yang bersih akan membuat anak belajar dengan nyaman dan pada akhirnya berdampak positif bagi siswa.

Selain itu, menjaga kebersihan sekolah merupakan tanggung jawab bersama. Tidak hanya petugas kebersihan sekolah, kebersihan lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab guru dan seluruh siswa.

Selain itu, hasil kajian kami tiru beberapa sekolah di Jepang dengan Ibu Indira Yusuf Ismail dan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Ibu Andi Sapada Sappaile, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, beserta unsur kerja PAUD Rombongan, Guru dan Kepala Sekolah saat itu mengunjungi TK Sanko – Minato City.

Dalam mock study ada 12 sekolah yang kami kunjungi, kami dan tim melakukan pendalaman terhadap konstruksi kurikulum yang diterapkan oleh sekolah-sekolah di Jepang, yang menetapkan visi yaitu; hati yang ceria, pikiran jernih dan hidup bersama orang lain di lingkungan yang ada.

Terlihat bahwa dalam kondisi iklim yang terbagi menjadi empat, sekolah masih mensyaratkan setiap anak untuk mau menanam pohon dan mampu merawat pohon sejak dini.

Apa yang kami tiru di sekolah-sekolah di Jepang tentang setiap anak membawa bunga sejalan dengan program Revolusi Pendidikan 18 yang telah terarah dan sejalan dengan struktur pembelajaran anak

Dimana pada Pendidikan Revolusi 18 juga mendorong anak-anak untuk memiliki kegiatan 1 Anak 1 Pohon, dan hampir semua program Pendidikan Revolusi 18 telah mengarah pada bentuk praktik baik yang ada, namun penguatan manajemen sekolah dan kelembagaannya perlu ditetapkan secara bersama dan sistematis.

Berikut Tindak Lanjut dalam pertemuan yakni Membangun budaya Positif, Kedisiplinan yang harus dipatuhi oleh seluruh ekosistem Sekolah (Kepsek, Guru, PTK, Siswa) dengan datang dan pulang sesuai jadwal yang disepakati.

Jika melanggar maka ada konsekuensi yang diberikan (Sesuai dengan kesepakatan ekosistem Sekolah)

Contoh

-3 pekan tidak ikut upacara, ada tindakan
-Terlambat saat upacara, ada pemisah
-Berbaris dilapangan dijemput guru masing-masing (guru kelas atau guru mapel)

Top Manajer

-Datang lebih awal untuk menyambut siswa.
-Memperlihatkan contoh berpakaian yang rapi dan teratur sesuai waktu dan kondisi

Kebersihan sekolah

-Tempat sampah ditiadakan di depan2 kelass, ampah siswa mereka bawa pulang dengan kresek yang disiapkan dari rumah.

Kebersihan kelas tanggungjawab masing-masing guru kelas bersama siswa dimana sebelum pulang kelas- kelas sudah harus bersih.

Kebiasaan budaya antri
-Masuk ruang kelas maupun keluar
-Memeriksa tugas
– Di Perpustakaan
– Kantin dll.

Langkah awal

Jumat, 17 Feb 2023,
Pembuatan kesepakatan Kepala Sekolah dengan guru & PTK.

Sabtu, 18 Feb 2023
Pembuatan kesepakatan kelas guru dengan siswa.

Senin 20- 25 Feb 2023
Uji coba pembiasaan membangun budaya positif

Senin 27 Feb 2023
Pelaksanaan membangun budaya positif dengan pemberian konsekuensi.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles