Minggu, April 28, 2024

BKKBN Sulsel, Optimalkan Peran BKB dalam Edukasi Pencegahan Stunting

KATADIA,MAKASSAR || Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan mengelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting bagi Kader Bina Keluarga Balita (BKB) bertempat di Hotel Denpasar Makassar, Sabtu (20/05/23).

Sebanyak 72 peserta hadir pada kegiatan ini terdiri dari Pengelola BKB, Penyuluh KB dan Kader BKB lokus pro PN dari perwakilan 24 Kabupaten Kota se-Sulawesi Selatan.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Dra. Hj. Andi Ritamariani, M.Pd menyampaikan ada beberapa faktor penyebab terjadinya stunting, diantaranya praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah melahirkan.

“Pentingnya orang tua memahami Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam mengasuh anak dan mengembangkan potensi anak secara optimal. Pola pengasuhan yang baik bukan hanya menjadi tanggung jawab tunggal seorang ibu, tetapi diperlukan peran ayah dalam pengasuhan tersebut” ujar Andi Rita.

Andi Rita menambahkan Program BKB sangat strategis dalam mendorong kesertaan anggota kelompok yang memiliki balita dan anak untuk mengoptimalkan pengasuhan dan pembinaan anak, mempersiapkan keluarga yang berkualitas sehingga anak yang dilahirkan tidak stunting.

Disebutkan data hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 PK21 jumlah Balita se Sulawesi Selatan sebesar 485.491, sedangkan jumlah kelompok BKB saat ini sebanyak 3.108 tersebar di 24 Kabupaten Kota.

“Setiap kader BKB agar dapat memberikan pendampingan dan edukasi kepada anggota kelompoknya, informasi seperti pentingnya pola asuh dan pola makan yang baik dan benar, bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat” tutur Andi Rita.

Andi Rita menyebutkan angka prevalensi Stunting Sulawesi Selatan berdasarkan data SSGI tahun 2022 masih berada di angka 27,2 persen turun 0,2 persen dari 27,4 persen tahun 2021.

“Melalui pengasuhan anak yang baik dan pemberian gizi yang tepat dan seimbang dapat mencegah anak dari stunting, sehingga angka prevalensi stunting dapat kita turunkan sesuai target pemerintah 14 persen di tahun 2024” tutup Andi Rita

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles