KATADIA,MAKASSAR || Kongres Kebudayaan Sulsel 2023 secara resmi digelar di Gedung Mulo, Sulawesi Selatan. Acara yang mengusung tema “Pemajuan Kebudayaan Menuju Indonesia Emas 2045” ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian terhadap kebudayaan serta mengembangkan potensi budaya di wilayah Sulawesi Selatan.
Pembukaan Kongres Kebudayaan Sulsel 2023 dipandu oleh Chaeriah dan dilanjutkan dengan laporan dari Ketua Panitia, Andi Abubakar Hamid. Dalam laporannya, Andi Abubakar menyampaikan bahwa kongres ini merupakan hasil kerjasama antara LAPAKKSS (Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Sulawesi Selatan), Yayasan Sulapa Appa, dan Balai Senator. Ide ini berasal dari Dr. Ajiep Padindang, SE., MM.
Andi Abubakar menjelaskan bahwa Kongres Kebudayaan Sulsel 2023 merupakan hasil dari proses dialog kebudayaan yang kemudian berkembang menjadi kongres. Dia juga menyebutkan bahwa kegiatan ini didukung oleh tiga universitas di Makassar, yaitu Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Islam Negeri (UIN), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Ajiep Padindang, inisiator dan penanggung jawab Kongres Kebudayaan Sulsel 2023, menyampaikan dalam orasinya bahwa kongres ini adalah jawaban atas keluhan budayawan dan seniman terkait rendahnya perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah terhadap kebudayaan di Sulawesi Selatan. Ajiep Padindang menjelaskan bahwa kongres ini merupakan langkah dalam membangun kerangka menuju Indonesia Emas 2045. Selain itu, kongres ini akan menjadi dasar bagi kepala daerah dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 setelah Pemilihan Kepala Daerah Serentak pada November 2024.
Ide kongres kebudayaan ini semakin diperkuat oleh acara Interaksi Budaya Akhir Tahun 2022 yang diadakan di Baruga Benteng Somba Opu Makassar pada 28 Desember 2022. Acara tersebut menghasilkan rekomendasi yang mengharapkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk mendorong pemerintah dalam melaksanakan Kongres Kebudayaan Nusantara tingkat nasional, yang akan didahului oleh Kongres Kebudayaan di Sulawesi Selatan pada tahun 2023.
Ajiep Padindang berharap bahwa Kongres Kebudayaan Sulsel 2023 ini akan menghasilkan keputusan yang berkaitan dengan pentingnya gerakan bersama dalam pemajuan kebudayaan serta perlunya Peraturan Daerah (Perda) yang kuat untuk melindungi dan memajukan budaya lokal sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi dari Interaksi Budaya Akhir Tahun 2022, pada tanggal 2 Januari 2023, di kawasan Barombong, Kabupaten Gowa, terdapat kesepakatan untuk segera melaksanakan Kongres Kebudayaan Sulawesi Selatan Tahun 2023. Kesepakatan tersebut diungkapkan oleh Ajiep Padindang, yang juga merupakan anggota DPD RI, sastrawan, dan budayawan.
Acara pembukaan Kongres Kebudayaan diresmikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulawesi Selatan, Dr. H. Asriady Sulaiman, S.IP., M.Si. Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gendang oleh Ajiep Padindang, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika, Suparman Sopu, dan Andi Abubakar Hamid, yang disertai oleh kelompok musik Tunrung Pakanjara.
Dalam sambutannya, Dr. H. Asriady Sulaiman mewakili Gubernur Sulawesi Selatan yang sedang menjalankan ibadah haji, memohon maaf atas ketidakhadiran Gubernur. Beliau menyampaikan apresiasi kepada Ketua DPRD yang hadir dan menjelaskan bahwa ide dan gagasan yang muncul dalam ruang Mulo Mini Hall dapat menjadi landasan bagi pemajuan kebudayaan.
Dr. H. Asriady Sulaiman juga menekankan bahwa kebudayaan adalah kekayaan yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, semua komponen masyarakat di Sulawesi Selatan harus berupaya melindungi, memajukan, mengembangkan, dan memanfaatkan kebudayaan sebagai upaya dalam mempertahankan kebudayaan lokal dan mencapai tujuan nasional. Ia mengakui bahwa anggaran untuk budaya cenderung terbatas, namun dengan melahirkan produk hukum terkait pemajuan kebudayaan, hal tersebut dapat meningkatkan perhatian terhadap budaya di Sulawesi Selatan.
Dr. H. Asriady Sulaiman berharap bahwa dengan merumuskan strategi pengembangan budaya dan solusi pemecahan masalah, tantangan yang timbul akibat globalisasi, modernisasi, dan kemajuan teknologi digital dapat disandingkan dengan kemajuan kebudayaan. Ia juga menekankan pentingnya peran aktif dan inisiasi dari masyarakat luas dalam melestarikan budaya serta mengembangkan kearifan lokal guna mencapai kemajuan kebudayaan di Sulawesi Selatan.
Pembukaan Kongres Kebudayaan Sulsel 2023 dihadiri oleh para akademisi dari UNM, Unhas, dan UIN, sastrawan, budayawan, serta pemerhati kebudayaan dari media dan masyarakat.