Senin, April 29, 2024

BKKBN Sulsel dan Komisi IX DPR RI Memberikan Edukasi Bahaya Stunting di Barru

KATADIA,BARRU || Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan bersama Komisi IX DPR RI memberikan edukasi tentang bahaya stunting kepada warga di Desa Gantareng, Kecamatan Pujanantin, Kabupaten Barru pada Minggu (10/09/23).

Bupati Barru, Ir. H. Suardi Saleh, M.Si, menyampaikan bahwa Desa Gantareng, yang berada di daerah pengunungan dan terpencil, berbatasan dengan Kabupaten Bone dan Pangkep.

Dia menekankan bahwa stunting bukan hanya masalah tinggi badan, melainkan juga berpengaruh pada perkembangan intelektual anak.

Suardi Saleh menyoroti pentingnya perhatian terhadap wilayah-wilayah khusus, baik dalam infrastruktur maupun kualitas masyarakat. Dia mengingatkan bahwa stunting menjadi ancaman serius dalam mencapai visi Generasi Emas Indonesia di tahun 2045.

Kepala BKKBN Sulsel, Shodiqin, menekankan bahwa pendekatan utama BKKBN adalah dalam penyelenggaraan Keluarga Berencana (KB) untuk mengatur kelahiran secara sehat, bukan untuk membatasi jumlah kelahiran.

Shodiqin juga memaparkan bahwa angka prevalensi stunting di Sulawesi Selatan masih tinggi, namun dengan kerja sama semua pihak, target penurunan stunting dapat tercapai.

Anggota Komisi IX DPR RI, drg. Hj. Hasnah Syam, MARS, menjelaskan bahwa BKKBN merupakan mitra strategis Komisi IX dalam program edukasi masyarakat, terutama dalam penanganan stunting.

Hasnah Syam berharap edukasi ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting dan langkah-langkah pencegahannya.

Hasnah Syam mengingatkan bahwa stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menghambat perkembangan otak dan organ tubuh secara maksimal. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi dan pembelajaran anak, serta meningkatkan risiko penyakit.

Pada kesempatan ini, Shodiqin juga mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kabupaten Barru dalam program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Barru diakui sebagai kabupaten dengan angka stunting paling rendah dan penurunan tertinggi di Sulawesi Selatan.

Semua pihak diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya menurunkan angka stunting untuk mewujudkan visi Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045.(**)

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles