KATADIA,MAKASSAR || Kota Makassar beberapa waktu terakhir mengalami kekeringan yang mengakibatkan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Kendala ini tak hanya dirasakan oleh masyarakat umum tetapi juga merambah hingga ke pelayanan kesehatan, seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Salah satu puskesmas yang terdampak adalah Puskesmas Tamalanrea di Kota Makassar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin, mengakui bahwa beberapa puskesmas mengalami kekurangan air bersih sebagai dampak dari kekeringan yang melanda kota tersebut. Dalam pendataan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar, tercatat bahwa empat puskesmas, termasuk Puskesmas Tamalanrea, dari total 47 puskesmas di Kota Makassar mengalami kekurangan air bersih.
Dalam mengatasi krisis air bersih ini, kerjasama dan koordinasi yang baik antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar menjadi kunci penyelesaian. Nursaidah menjelaskan bahwa BPBD telah menunjukkan komitmennya untuk fokus pada pelayanan kesehatan dengan menyuplai air bersih ke puskesmas yang membutuhkan.
“Alhamdulillah, satu puskesmas yang disuplai air bersih dari BPBD yaitu Puskesmas Tamalanrea,” ujar Nursaidah pada Jumat, 22 September 2023.
Selain itu, Nursaidah juga mengungkapkan bahwa sudah ada tiga puskesmas lain yang akan menerima pasokan air bersih dari BPBD. Harapannya adalah distribusi air bersih ke puskesmas dapat berjalan dengan lancar, mengingat kondisi kekeringan yang membuat pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sanitasi untuk Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB), menjadi sulit di puskesmas.
“Mudah-mudahan itu dapat terakomodir setiap hari. Alhamdulillah sudah terbuka pintu dari BPBD untuk mendukung pelayanan kesehatan di 47 puskesmas bila ada laporan terkait pasokan air bersih yang kurang di puskesmas,” tambah Nursaidah.
Kerjasama antara BPBD dan Dinas Kesehatan Kota Makassar ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi sektor publik dapat memberikan solusi dalam mengatasi tantangan kesehatan yang muncul akibat perubahan cuaca dan lingkungan. Diharapkan, tindakan ini akan membantu masyarakat Makassar dalam menghadapi krisis air bersih yang sedang berlangsung.
