KATADIA,MAKASSAR || Sorotan terkait tumpukan sampah di depan Pasar Baeng-Baeng yang sebelumnya menjadi perbincangan di beberapa media online kini masih menjadi permasalahan yang mengganjal di wilayah Kecamatan Tamalate.
Sorotan media yang seharusnya menjadi alat komunikasi efektif antara warga dan pemerintah tampaknya belum berdampak signifikan, terutama di Kecamatan Tamalate.
Beberapa waktu lalu, Camat Tamalate H. Emil Yudianto Tadjuddin, SE, M.Si, telah menurunkan tim satuan tugas (satgas) untuk membantu pengelola Pasar Baeng-Baeng dalam menangani masalah sampah. Meski langkah ini telah diambil, namun pantauan dari media lokal menunjukkan bahwa tumpukan sampah masih ada dan bau tak sedap tetap tercium.
Warga sekitar Pasar Baeng-Baeng mengaku bahwa mereka sudah terbiasa melihat tumpukan sampah di area tersebut, terutama saat mereka berbelanja kebutuhan pokok seperti sayur dan ikan di sore hari.
“Kami sebagai warga Kota Makassar mengharapkan pemerintah bisa lebih responsif dalam mengatasi masalah sampah ini, terutama karena Makassar sering mendapatkan penghargaan baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Umar, salah seorang warga setempat.
Selain masalah sampah, Umar juga mencatat adanya kendaraan yang terparkir di lokasi tersebut, yang dianggap membahayakan karena beberapa mobil roda empat cenderung menempati badan jalan.
Dalam upaya mendapatkan klarifikasi terkait masalah sampah ini, Camat Tamalate H. Emil Yudianto Tadjuddin, SE, M.Si memberikan tanggapan melalui pesan singkat di WhatsApp. Ia mengatakan bahwa penanganan sampah seharusnya menjadi tanggung jawab Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar.
“Iya, kami sudah menurunkan tim satgas untuk membantu pengelola Pasar Baeng-Baeng dalam penanganan sampah. Namun, perlu diingat bahwa pengelolaan pasar dan retribusi di pasar tersebut adalah tanggung jawab PD Pasar,” ujar Camat Tamalate. Selasa 3 Oktober 2023
Humas Perumda Pasar memberikan klarifikasi melalui telepon seluler, mengungkapkan bahwa tumpukan sampah di depan Pasar Pak Baeng-Baeng memang sering terlihat terutama pada pagi dan menjelang sore.
Penjelasan ini menyoroti perbedaan waktu antara tumpukan sampah yang terjadi dan jadwal pengangkutan sampah oleh armada pengangkut, yang biasanya dilakukan pada malam hari dan dua kali race Pulang Pergi (PP).