KATADIA,MAKASSAR || Program Bina Keluarga Balita (BKB) di Provinsi Sulawesi Selatan memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Dengan 3.338 kelompok aktif, BKB di Kabupaten Tana Toraja (138 kelompok) dan Kabupaten Toraja Utara (60 kelompok) mendukung upaya menurunkan prevalensi stunting.
Namun, survei terbaru menunjukkan kenaikan prevalensi stunting di kedua kabupaten. Kabupaten Tana Toraja mencapai 35,4 persen pada 2022, sementara Toraja Utara mencapai 34,1 persen.
Dalam menanggapi tantangan ini, Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, bersama istrinya, Yariana Somalinggi, SE, telah dikukuhkan sebagai Duta Orang Tua Hebat. Di Toraja Utara, Bupati Yohanis Bassang, SE, M.Si, dan istri Agustina Mangande juga mendukung peran serupa.
Pengukuhan dilakukan oleh Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN RI, dr. Irma Ardiana, MAPS, di Gedung Tammuan Mali’, Kabupaten Tana Toraja, pada Senin (27/11/2023). Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH, MM, turut hadir.
Diharapkan, melalui peran Duta Orang Tua Hebat, komitmen pemerintah daerah dalam penurunan stunting semakin kuat, terutama dengan fokus implementasi di tingkat desa.
Kolaborasi dengan BKB setempat menjadi pintu masuk dalam percepatan penurunan stunting, dengan intervensi sensitif dari kelompok BKB yang kontributif hingga 70 persen pada penurunan stunting.
Meski demikian, Bupati Theofilus Allorerung menyampaikan kekhawatiran terkait ketersediaan Penyuluh KB yang tidak proporsional dengan kondisi geografis Tana Toraja. Menyikapi hal ini, ia menyerukan adanya buku petunjuk teknis penyuluhan yang sederhana, mudah dipahami, dan dapat diimplementasikan oleh masyarakat.
Bupati juga menegaskan penggunaan data Keluarga Berisiko Stunting sebagai dasar intervensi pemerintah daerah. “Dengan memakai data ini, kolaborasi lintas sektor dapat lebih mudah dilakukan, dan target sasaran dapat ditangani secara tepat,” ujar Bupati Theofilus Allorerung.(**)
