KATADIA,SIDRAP || Polsek Tellu Limpoe Polres Sidrap telah mengambil tindakan untuk mencegah kasus perundungan atau bullying yang sering terjadi di kalangan pelajar dan viral di media sosial.
Langkah antisipasi ini dilakukan melalui kegiatan edukasi dan pembinaan terhadap siswa.
Kegiatan ini berdasarkan aduan dari SMA Negeri 5 Sidrap kepada Polsek Tellu Limpoe Polres Sidrap, dimaksudkan untuk mencegah aksi perundungan terhadap siswa lainnya.
Dalam proses ini, empat siswa dengan inisial AS (16), FN (15), ASN (17), dan AS (17) yang sering terlibat dalam pelanggaran dan perundungan di sekolah mereka telah diberikan pembinaan.
Kapolsek Tellu Limpoe, AKP Lahmuddin. S.A.P, menjelaskan bahwa pembinaan dilakukan di Mapolsek Tellu Limpoe selama 7 hari, mulai dari tanggal 30 Oktober hingga 05 November 2023, dengan persetujuan dari pihak keluarga dan sekolah. Hari ini, keempat siswa tersebut telah dipulangkan kepada orang tua masing-masing.
Tujuan dari tindakan ini adalah agar mereka memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya tidak melakukan aksi perundungan terhadap siapapun dan dimanapun.
Kapolres Sidrap, AKBP Erwin Syah. S.I.K., MH, menegaskan bahwa perundungan harus dicegah sedini mungkin karena dapat berdampak buruk pada korban dan pelaku. Bullying sering terjadi di lingkungan sekolah, oleh karena itu pihak kepolisian akan terus melakukan edukasi dan pembinaan.
Menurut AKBP Erwin Syah, perundungan atau bullying bisa berupa perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, atau sosial, baik di dunia nyata maupun dunia maya, yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan. Aksi bullying bisa dilakukan oleh perorangan atau kelompok.
Kapolres Sidrap menegaskan bahwa untuk mengatasi aksi perundungan, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk orang tua, wali murid, sekolah, dan pihak kepolisian. Mereka akan terus melakukan pembinaan dan sosialisasi anti perundungan di sekolah-sekolah.(**)