


KATADIA, BONE || Wakil Ketua I Baznas Bone Divisi Pengumpulan, Rusmin Igho, SH, mengungkapkan bahwa pendapatan dari zakat harta pada tahun 2022 mencapai lebih dari Rp3 miliar, namun, belum mencapai puncaknya.
Menurutnya, jika semua Pendapatan Zakat Harta, Infak, dan Sedekah (ZIS) dihitung dalam setahun, angkanya mencapai spektakuler Rp5,2 miliar.
Rusmin Igho menyoroti potensi besar zakat fitrah yang dikelola langsung oleh UPZ kecamatan, mencapai angka luar biasa sebesar Rp14,8 miliar.
Tidak kalah mengesankan, nilai Hewan Kurban yang masuk dalam kategori sedekah juga mencapai Rp32 miliar, berasal dari instansi pemerintah dan masjid.
Menjelang realisasi potensi zakat yang tinggi ini, Rusmin Igho mengatakan bahwa jika pengelolaan zakat ASN dilakukan dengan baik, pendapatan bulanan dari ASN saja bisa mencapai sekitar Rp900 juta.
Potensi zakat dari sektor pertanian juga sangat besar, dengan hasil panen minimal mencapai 5 karung setiap petani, bahkan beberapa petani berhasil panen dua hingga tiga kali dalam setahun.






“Ini adalah potensi luar biasa yang harus dimaksimalkan. Pengelolaannya juga tidak sulit karena kami selalu mengacu pada prinsip 8 Asnaf. Ini berbeda dengan Infak atau Sedekah yang penting untuk membantu mereka yang membutuhkan dan terkena musibah,” ungkap Rusmin Igho.
Dengan potensi zakat yang begitu besar, Baznas Bone berkomitmen untuk terus menggalang dana zakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat Bone diundang untuk aktif berperan dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat agar potensi spektakuler ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi yang membutuhkan.