KATADIA,JAKARTA || Tim Pembina Samsat yang terdiri dari Ditlantas Polda Sulsel, Bapenda, dan jasa Raharja Cabang Sulsel telah mengidentifikasi bahwa ada sebanyak 1.046.700 kendaraan bermotor, termasuk roda dua dan roda empat, yang dianggap tidak aktif lagi dalam sistem registrasi dan identifikasi pajak kendaraan di kantor Samsat.
Kasubdit Regident Ditlantas Polda Sulsel, AKBP Restu Wijayanto, SIK, pada Kamis (30/11/23) menjelaskan bahwa jumlah data kendaraan tersebut berpotensi untuk dihapus dari sistem kantor Samsat.
“Penghapusan data kendaraan tersebut menjadi potensi karena pemilik kendaraan tidak melunasi pembayaran pajak setelah lima tahun masa aktif STNK, ditambah dua tahun berturut-turut tidak membayar pajak,” tegas Restu Wijayanto.
Restu juga menyatakan bahwa semua data kendaraan yang direncanakan akan dihapus dimulai dari tahun 1990 hingga tahun 2019.
“Ada dua faktor dasar penghapusan data kendaraan, yakni permintaan dari pemilik kendaraan karena kendaraan rusak berat yang tidak bisa digunakan lagi dan juga karena masa berlaku STNK sudah habis ditambah dua tahun tanpa proses registrasi,” jelas Kasubdit Regident.
Dalam konteks ini, ia mengimbau seluruh pemilik kendaraan yang belum menyelesaikan kewajiban pajak dan registrasi kendaraan untuk segera melakukan proses penyelesaian di kantor Samsat terdekat.
Perhatian terhadap kewajiban ini diharapkan dapat membantu mengelola data yang lebih akurat serta memberikan kesadaran kepada pemilik kendaraan untuk mematuhi aturan yang berlaku terkait dengan pajak dan registrasi kendaraan bermotor.(**)
