KATADIA,BONE || Kejaksaan Negeri Bone telah mengintensifkan upaya pencegahan kasus bullying dan penyebaran paham radikalisme di wilayahnya. Dalam rangka tersebut, mereka menyelenggarakan sosialisasi di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Bone pada Rabu (24/04/2024).
Program yang dikenal sebagai Jaksa Masuk Sekolah bertujuan memberikan edukasi dan pengetahuan hukum kepada para pelajar, dengan harapan mereka akan lebih memahami dan mematuhi aturan hukum serta menjadi generasi yang taat hukum.
Sosialisasi di MAN 2 Bone diikuti oleh sekitar 75 siswa, yang menerima materi tentang bahaya radikalisme dan terorisme di kalangan remaja, serta bahaya cyberbullying.
Materi disampaikan oleh Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Bone, Andi Hairil Akhmad, S.H., M.H., bersama Rahma dan Bobby.
Dalam penyuluhan tersebut, pemateri menyoroti faktor-faktor penyebab munculnya paham radikalisme di kalangan remaja, termasuk penyebaran ideologi yang bertentangan dengan negara.
Mereka juga menjelaskan hukuman pidana bagi pelaku anak yang terlibat dalam tindak pidana.
Sementara itu, pemateri kedua membahas tentang tindakan cyberbullying yang semakin marak terjadi di media sosial, dampaknya pada korban, serta peraturan Undang-Undang ITE.
Harapannya, dengan pemahaman yang diperoleh dari sosialisasi ini, para pelajar dapat menghindari perpecahan akibat perbedaan paham agama, tidak memaksakan pandangan kepada orang lain dengan kekerasan, dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Pendidikan tentang etika bermedia sosial diharapkan dapat membantu mengurangi kasus cyberbullying.
Antusiasme pelajar MAN 2 Bone dalam mengikuti sosialisasi menunjukkan pentingnya edukasi tentang hukum dan bahaya sosial di kalangan remaja.
Program Jaksa Masuk Sekolah diharapkan dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menyebarkan pengetahuan tentang hukum dan mengurangi dampak negatif dari tindakan seperti bullying dan penyebaran paham radikalisme di kalangan pelajar.(**)
