KATADIA MAKASSAR || Rapat Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting dan Evaluasi Laporan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester Pertama Tahun 2024 digelar hari ini di Ruangan Sipakalebbi, Balaikota Makassar Lantai 2. Pada Kamis 8 Agustus 2024
Acara ini dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar, Syahruddin S.Sos, M.Adm, didampingi Kepala Bidang Penyuluhan Penggerakan, Kurniati Tahir, S.Stp., M.Si, serta Satgas Stunting dari BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan.
Rapat dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi terkait, termasuk Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Perikanan dan Pertanian, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Perdagangan, Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman, Dinas Pendidikan, Bagian Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Agama Kota Makassar, Kantor Balai POM, serta Dinas Kesehatan.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh para staf Dinas Pengendalian Penduduk Kota Makassar yang merupakan bagian dari TPPS Kota Makassar.
Dalam rapat tersebut, peserta membahas berbagai strategi dan langkah-langkah konkrit untuk mempercepat penurunan angka stunting di Makassar.
Evaluasi laporan semester pertama dilakukan untuk menilai kemajuan yang telah dicapai serta mengidentifikasi kendala dalam upaya menanggulangi stunting.
Diskusi juga berfokus pada koordinasi antar instansi untuk meningkatkan efektivitas program dan memperkuat sinergi dalam pelaksanaan aksi konvergensi.
Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar menekankan pentingnya komitmen dan kolaborasi dari seluruh pihak dalam menghadapi tantangan ini.
“Pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab satu instansi, melainkan memerlukan kerja sama yang solid dari berbagai pihak. Kami berharap hasil dari rapat hari ini dapat menjadi landasan untuk langkah-langkah selanjutnya yang lebih efektif,” ujar Syahruddin.
Rapat ini diharapkan dapat memperkuat upaya Kota Makassar dalam mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak, sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan dalam rencana aksi nasional dan daerah.(**)
