KATADIA MAKASSAR || Di tahun ajaran baru 2024/2025, sejumlah sekolah dasar di Kota Makassar tengah ramai dengan aktivitas pemesanan sampul raport. Beberapa sekolah dilaporkan telah memesan sampul raport sesuai dengan jumlah siswa baru yang diterima, menimbulkan berbagai spekulasi dan tanggapan. Kamis 22 Agustus 2024
Menurut informasi yang diperoleh, aktivitas pemesanan sampul raport ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Makassar, khususnya di bidang Sekolah Dasar.
Rekomendasi tersebut mendorong sekolah-sekolah untuk menggunakan sampul raport tertentu guna mencapai standardisasi dan kemudahan administrasi.
Seorang marketing yang terlibat dalam proses distribusi sampul raport menjelaskan, “Kami hanya bertugas untuk mendistribusikan sampul raport sesuai dengan daftar yang diberikan oleh perusahaan.
Kerjasama ini melibatkan perusahaan dan Dinas Pendidikan, namun tidak ada unsur paksaan dalam proses ini. Sekolah-sekolah yang memesan sampul raport melakukannya atas dasar kebutuhan mereka sendiri.”
Harga per sampul raport ditetapkan sebesar Rp65.000, dengan rincian Rp40.000 untuk biaya masuk ke kantor dan Rp25.000 yang akan disimpan di sekolah.
Namun, pernyataan ini menuai tanggapan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, H. Muhyiddin. Dalam penjelasannya, H. Muhyiddin membantah adanya pengaturan atau instruksi resmi dari Dinas Pendidikan terkait pemesanan sampul raport.
“Tidak benar jika dikatakan bahwa Dinas Pendidikan mengatur atau memberi instruksi mengenai penggunaan Dana BOS untuk pembelian sampul raport.
Sekolah-sekolah memiliki otonomi untuk menentukan model sampul raport mereka sendiri sesuai dengan ciri khas masing-masing,” tegas H. Muhyiddin.
Menurut H. Muhyiddin, keputusan mengenai penggunaan sampul raport dan pembiayaannya sepenuhnya merupakan hak dan tanggung jawab masing-masing kepala sekolah.
Ia menekankan pentingnya transparansi dan kewenangan sekolah dalam mengelola anggaran serta sumber daya mereka sendiri tanpa adanya intervensi eksternal.
Kontroversi mengenai pemesanan sampul raport ini mencerminkan tantangan dalam administrasi pendidikan dan pengelolaan anggaran di sekolah-sekolah, yang sering kali menjadi perhatian berbagai pihak.