Selasa, November 12, 2024

Indira: Pentingnya Kolaborasi Kader Dapur Sehat untuk Atasi Stunting di Makassar

KATADIA MAKASSAR || Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menegaskan pentingnya kolaborasi antara kader Dapur Sehat dalam mengatasi masalah stunting di Kota Makassar.

Pernyataan tersebut disampaikan Indira dalam sambutannya pada acara penyerahan honorium kader pendamping Dapur Sehat di Ruang Sipakatau Balaikota Makassar, Sabtu (21/09/2024).

Indira mengapresiasi kehadiran kader penyuluh yang berkomitmen untuk mengurangi angka stunting yang saat ini mencapai 25,6% berdasarkan data terbaru. “Meskipun ada 1.000 anak stunting yang akan kita intervensi lewat program ini, tugas kita tidak berhenti di sini. Kita juga perlu mencegah tidak ada lagi ibu hamil yang melahirkan anak dalam kondisi stunting,” tegasnya.

Dalam acara tersebut, Indira menyoroti peran vital kader penyuluh dalam memastikan asupan gizi yang tepat bagi anak-anak dan ibu hamil. “Kita harus mendidik masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan sehat sejak dini,” tambahnya.

Ia juga menekankan perlunya perhatian terhadap program dapur gizi yang berkualitas, pemenuhan standar dapur gizi, penyajian, dan makanan, yang akan berkontribusi signifikan dalam upaya ini.

Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan dan KB Kota Makassar, Syafruddin, menjelaskan bahwa dapur gizi merupakan salah satu program strategis Pemerintah Kota Makassar untuk mempercepat penurunan angka stunting.

“Di tahun 2023, kita melihat prevalensi stunting meningkat dari 18,4% menjadi 25,6%, dengan peningkatan sekitar 7,2%,” urainya.

Syafruddin merinci bahwa intervensi program ini akan berdampak pada 49 lokus di kampung KB yang berada di seluruh wilayah kecamatan, dengan total sekitar 1.000 anak balita yang termasuk 22 anak dari keluarga berisiko stunting di setiap lokus.

Dalam kegiatan ini, juga disediakan pemberian makanan tambahan (PMT) selama 30 hari, serta susu dan vitamin kepada anak-anak stunting.

Syafruddin mengapresiasi keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat dan organisasi remaja, dalam kolaborasi untuk mencapai target pengurangan stunting.

Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat, baik Indira maupun Syafruddin optimis bahwa langkah-langkah ini akan membawa perubahan positif bagi generasi mendatang.

“Semoga apa yang kita lakukan dalam intervensi ini mendapatkan hasil maksimal, dan anak-anak kita tidak terdapat stunting lagi pada pengukuran SSGI nanti,” harapnya.(**)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles