KATADIA MAKASSAR || Pemerintah Kecamatan Tamalate melalui Kelurahan Manuruki menggelar acara *Dialog Lorong*, sebuah inisiatif untuk menjaring aspirasi masyarakat serta menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi warga. Kamis 5 September 2024
Kegiatan ini diadakan di Lorong Wisata Ichinomia, Kelurahan Manuruki, dan menghadirkan narasumber yang kompeten, termasuk Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, dr. Ita, serta perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar.
Camat Tamalate juga hadir secara langsung untuk menjawab pertanyaan serta mendiskusikan isu-isu yang dihadapi warga setempat.
Beberapa topik penting yang dibahas dalam dialog tersebut antara lain penyaluran Beras BPNT di setiap kelurahan, pengalihan BPJS Kesehatan ke Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta pemberdayaan kepemudaan di Kelurahan Manuruki.
Saddam Musma, yang memandu jalannya diskusi, memaparkan bagaimana program Lorong Wisata yang diinisiasi oleh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, bertujuan untuk membawa Makassar menjadi kota yang lebih baik.
Menurut Saddam, lorong merupakan bagian penting dari kota yang harus diperhatikan.
Sebanyak 30% dari 1,4 juta penduduk Makassar tinggal di lorong-lorong, sehingga pendekatan dialog di lorong dinilai sebagai cara efektif untuk menangani masalah dan mendengar aspirasi warga.
“Kenapa lorong? Karena lorong itu adalah sel kota, dan sel penting untuk menentukan kesehatan kota Makassar. Selain itu, lorong juga menjadi wadah kedekatan antara pemerintah dengan masyarakat, karena Makassar memiliki ribuan lorong,” jelas Saddam Musma.
Kegiatan “Dialog Lorong” ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan di 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Tamalate.
Selain itu, acara ini menjadi bukti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, mengedepankan asas publikasi dan kolaboratif.
Saddam juga menyinggung adanya informasi yang keliru terkait pelayanan kesehatan, di mana beberapa pihak menganggap program tersebut tidak berjalan.
Namun, layanan 112 home care disebutnya sangat efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Selain itu, dialog juga membahas tentang bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran. Ditemukan bahwa ada warga yang terdaftar sebagai wiraswasta dalam Kartu Keluarga, meskipun mereka menerima bantuan yang seharusnya diberikan kepada masyarakat kurang mampu.
Oleh karena itu, Saddam mengajak para RT, RW, LPM, dan tokoh masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengawal program pemerintah, khususnya di Kelurahan Manuruki dan Kecamatan Tamalate secara umum.(**)