KATADIA MAKASSAR || Ketua Yayasan Arifah, lham Fauzi Amir Uskara, diminta warga untuk menyampaikan khotbah Jumat, di Masjid Al-Muttaqin, Jalan Tarakan, Kelurahan Malimongan, Kecamatan Wajo, 11 Oktober 2024.
Pemuda yang saat ini memimpin sekolah swasta berbasis Islam di Kabupaten Gowa, ini membawakan khotbah bertemakan “Tiga Fitnah Besar yang sering membuat manusia tergelincir dalam kubangan dosa. Yakni Harta, Tahta, dan Wanita.
Khotbah tersebut berhasil menarik perhatian para jamaah karena relevansinya dengan kondisi kehidupan modern yang sering kali membuat umat Islam terjebak dalam godaan duniawi.
Membahas Harta: Ujian Kecintaan pada Dunia
Ilham Fauzi memulai khotbahnya dengan membahas fitnah harta. Ia mengingatkan bahwa dalam Al-Qur’an dan hadis, telah disebutkan bahwa harta merupakan ujian yang sangat berat bagi manusia.
“Harta bisa membuat kita lupa daratan, lupa akhirat, dan bahkan lupa diri. Betapa banyak orang yang rela mengorbankan keimanannya demi harta dunia,” katanya.
Ilham menekankan bahwa harta pada dasarnya bukanlah sesuatu yang buruk, tetapi jika manusia terlalu cinta kepada harta, mereka akan terperosok dalam jurang keserakahan.
“Seseorang bisa jadi kaya raya, tetapi kaya yang diridhai Allah adalah ketika harta tersebut digunakan untuk berbuat baik, membantu sesama, dan mendekatkan diri kepada Allah, bukan sekadar untuk menumpuk kekayaan duniawi,” pungkasnya.
Ia juga mengingatkan tentang kewajiban zakat dan sedekah sebagai bentuk pembersihan harta.
“Zakat dan sedekah bukan hanya bermanfaat bagi yang menerima, tetapi juga bermanfaat bagi diri kita. Dengan berbagi, kita sedang membersihkan diri dari cinta dunia yang berlebihan,” tambahnya.
Fitnah Tahta: Kekuasaan sebagai Ujian Moral
Setelah itu, Ilham Fauzi yang akrab disapa Daeng Tayang, ini berbicara tentang tahta atau kekuasaan. Ia mengingatkan bahwa kekuasaan sering kali menjadi godaan yang menggoda manusia untuk berbuat zalim.
“Tidak sedikit yang terjerumus dalam fitnah kekuasaan. Ketika seseorang memegang jabatan atau kekuasaan, godaan untuk menyalahgunakan wewenang begitu besar,” tegasnya.
Ilham mengutip kisah-kisah para pemimpin dalam sejarah Islam yang menggunakan kekuasaan mereka untuk kebaikan, serta bagaimana mereka tetap rendah hati meskipun memegang jabatan tinggi.
“Kekuasaan seharusnya digunakan untuk melayani, bukan untuk menindas. Tahta hanya sementara, tetapi tanggung jawab di hadapan Allah kekal. Pemimpin yang adil akan mendapatkan tempat di surga, sementara yang zalim akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat,” sebutnya.
Fitnah Wanita: Ujian Pengendalian Diri
Topik ketiga yang dibahas dalam khotbah Ilham Fauzi adalah fitnah wanita. Ia menegaskan bahwa dalam ajaran Islam, wanita adalah makhluk yang mulia, namun sering kali menjadi sumber fitnah jika seseorang tidak mampu mengendalikan dirinya.
“Fitnah wanita bukanlah menyalahkan kaum perempuan, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang mampu menjaga dirinya dari hawa nafsu yang bisa menjerumuskan.”
Ilham mengingatkan bahwa Islam telah mengajarkan bagaimana cara menghormati dan memperlakukan wanita dengan baik.
“Wanita bukan objek, mereka adalah mitra dalam kehidupan. Dalam Al-Qur’an, peran wanita sangatlah mulia, baik sebagai istri, ibu, maupun anggota masyarakat. Namun, jika seseorang gagal menjaga pandangannya dan menahan nafsunya, itu bisa menjadi sumber fitnah yang besar,” tutu lulusan Universita Indonesia ini.
Ia juga menyebutkan pentingnya menjaga akhlak dalam berinteraksi dengan lawan jenis. “Di zaman sekarang, media sosial sering kali menjadi sarana yang memudahkan orang untuk terjebak dalam fitnah wanita. Kita harus bijak dalam menggunakan teknologi dan menjaga batas-batas yang telah ditetapkan oleh agama.”
Ilham Fauzi menutup khotbahnya dengan mengajak para jamaah untuk senantiasa menguatkan iman dalam menghadapi ketiga fitnah ini.
“Harta, tahta, dan wanita adalah fitnah yang besar, tetapi semuanya bisa kita atasi dengan iman yang kuat. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, mengikuti tuntunan Nabi, dan menjaga hati, kita akan mampu mengelola harta, tahta, dan wanita sesuai dengan kehendak Allah,” tandasnya.
Khotbah tersebut mendapatkan respons positif dari para jamaah yang hadir. Banyak di antara mereka yang mengaku mendapatkan pencerahan dan merasa diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi godaan dunia. Ilham Fauzi juga menutup dengan doa agar seluruh umat Islam selalu dilindungi dari fitnah dunia dan diberikan kekuatan untuk senantiasa berada di jalan yang benar.
Ilham Fauzi Amir Uskara dikenal tidak hanya sebagai pemuda yang taat agama, tetapi juga seorang motivator dan pembicara yang aktif menyampaikan gagasan di forum-forum diskusi.(*)