KATADIA MAKASSAR || Dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran, SMPN 26 meluncurkan sebuah program inovatif bernama GEN Z (Gerakan Edukasi dan Zona Belajar).
Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi siswa, seperti sering tidur di kelas, bolos sekolah, kurangnya fokus dalam belajar, dan kecanduan bermain gawai selama jam pelajaran.
Program GEN Z yang dikembangkan oleh Sitti Rabiah Nur, S.Kom., M.Pd, dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif, kreatif, dan relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Melalui pendekatan berbasis pembelajaran digital, permainan edukatif, dan seni, diharapkan siswa bisa lebih termotivasi dalam belajar serta mampu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di era modern.
“Melalui inovasi GEN Z ini, kami ingin menciptakan suasana belajar yang lebih menarik bagi siswa, terutama dengan memanfaatkan teknologi yang mereka kenal dan gunakan sehari-hari,” ujar Sitti Rabiah Nur, pencetus program tersebut.
Menurut Hj. Nur Rahmah, S.Pd., M.Pd, Kepala UPT SPF SMPN 26 Makassar, program ini menjadi salah satu terobosan penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa zaman sekarang.
“Kami menyadari bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar karena metode pembelajaran yang monoton. GEN Z hadir untuk menjawab masalah tersebut dengan memberikan pendekatan yang lebih kreatif dan menyenangkan,” jelasnya.
Salah satu siswa yang telah merasakan manfaat langsung dari program ini adalah Radikal, siswa kelas 8. Radikal mengaku bahwa program GEN Z membantunya untuk lebih fokus dan terlibat dalam proses belajar.
“Dulu saya sering mengantuk di kelas dan lebih sering memegang HP daripada memperhatikan pelajaran. Tapi sekarang, dengan adanya program GEN Z, saya jadi lebih semangat belajar, terutama karena ada permainan edukatif yang seru,” kata Radikal.
Sejak peluncurannya, inovasi GEN Z telah memberikan dampak positif yang signifikan. Kebiasaan buruk seperti tidur di kelas dan bolos sekolah mulai berkurang, sementara minat belajar siswa meningkat.
Selain itu, penggunaan gawai selama jam pelajaran kini lebih terarah ke hal-hal produktif, seperti memanfaatkan aplikasi edukasi dan mengikuti pembelajaran berbasis digital.
Kepala sekolah Hj. Nur Rahmah berharap program GEN Z ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan kritis dan kreatif yang dibutuhkan di masa depan.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi ini agar manfaatnya semakin meluas dan siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan serta relevan dengan kebutuhan mereka,” tutupnya.(**)