KATADIA LUWU UTARA || Kecamatan Seko di Kabupaten Luwu Utara, yang menyimpan keindahan alam di ketinggian ±1200–1800 meter di atas permukaan laut, kini menjadi sorotan. Calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, menyebut wilayah ini sebagai “permata yang belum ditemukan” dan menyerukan pentingnya perhatian khusus pemerintah terhadap infrastruktur jalan di sana.
Danny Pomanto, yang dikenal sebagai mantan Wali Kota Makassar dua periode, mengunjungi Seko pada Kamis, 7 November 2024, untuk melihat langsung kondisi serta potensi wilayah tersebut. Kedatangannya mendapat sambutan hangat dari warga Seko yang memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan, khususnya terkait pembangunan infrastruktur yang belum terealisasi.
Tokoh adat Padang Balua, Abraham Ambar, berharap Danny Pomanto mampu memenuhi harapan masyarakat Seko jika terpilih sebagai gubernur. Selain pembangunan jalan, Abraham juga menyoroti pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan sarana pendidikan di daerah mereka.
Menurutnya, berbagai program pembangunan yang digagas oleh mantan Gubernur Nurdin Abdullah belum terealisasi sepenuhnya sejak posisinya digantikan oleh Andi Sudirman Sulaiman.
“Program pembangunan 12 sekolah yang dijanjikan hanya terealisasi sekitar 10 persen, termasuk pembangunan SMK. Begitu Nurdin Abdullah lengser, anggaran pembangunan terhenti, dan hubungan ke Seko Barat pun ikut tertutup,” ujar Abraham kecewa.
Abraham menambahkan bahwa meski masyarakat Seko tidak kekurangan pangan, kemiskinan tetap menjadi masalah akibat sulitnya akses transportasi. Kondisi jalan sepanjang 20 kilometer menuju Seko sangat memprihatinkan, dengan medan yang berlumpur, terjal, dan berbatu. “Kami berharap Pak Danny terpilih dan mampu memperbaiki kondisi jalan ini,” lanjutnya.
Selama masa kampanye dialogis Pilgub Sulsel 2024, Danny Pomanto menjadi satu-satunya calon yang turun langsung menemui masyarakat Seko. Dukungan pun mengalir deras dari warga setempat untuk pasangan Danny-Azhar, yang dianggap mampu membawa perubahan.
“Belum ada calon lain yang datang ke sini selain Pak Danny. Saya yakin sekitar 80 persen warga di sini mendukung beliau,” ungkap Darwin Pasassa, salah satu warga setempat.
Kondisi jalan menuju Seko yang belum memadai membuat waktu tempuh ke pusat Kota Masamba, sejauh 124 kilometer, memakan waktu setengah hari jika cuaca cerah, bahkan bisa seharian penuh saat hujan. Selain itu, harga bahan bakar minyak (BBM) di wilayah ini mencapai Rp20 ribu per liter, dan biaya ojek bisa mencapai jutaan rupiah karena medan yang sulit.
“Kalau hujan, kami bisa bermalam di jalan,” ungkap Heber, seorang pengendara ojek, menyoroti kerasnya medan yang harus ditempuh.
Dukungan masyarakat Seko yang besar terhadap Danny Pomanto menunjukkan harapan tinggi mereka akan perubahan nyata di bidang infrastruktur dan pembangunan wilayah terpencil ini.(**)