Kamis, Januari 16, 2025

Wali Kota Makassar Instruksikan Siaga Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

KATADIA MAKASSAR || Setelah menghadiri Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pratikno, Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto segera menginstruksikan seluruh perangkat pemerintah untuk meningkatkan kesiagaan menghadapi cuaca ekstrem.

Instruksi ini disampaikan menyusul peringatan dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) yang mengidentifikasi potensi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi.

“Ini adalah imbauan langsung dari Menko PMK dan BMKG, artinya kita harus bersiap. Pemkot Makassar sudah mulai bersiap bahkan sebelum banjir sebelumnya.

Dinas terkait, seperti Dinas PU, terus melakukan pengerukan drainase dan membuka layanan aduan,” ujar Ramdhan Pomanto, yang akrab disapa Danny, pada Selasa (2/1/2025).

Danny juga menyebutkan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar telah diarahkan untuk menyusun strategi menghadapi kemungkinan banjir. Salah satu langkah yang ditekankan adalah edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait mitigasi dan evakuasi mandiri.

“Langkah awal adalah sosialisasi dan edukasi, sehingga masyarakat tahu tahapan mitigasi maupun evakuasi secara mandiri saat menghadapi bencana,” tambahnya.

Untuk solusi jangka panjang, Danny menegaskan pentingnya perbaikan drainase di seluruh kota. “Yang harus dimaksimalkan adalah otorisasi drainase. Kita akan perbaiki drainasenya secara menyeluruh,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa Sulawesi Selatan akan menghadapi puncak musim hujan yang berbeda dibanding wilayah lainnya. Prediksi cuaca ekstrem, khususnya pada 2–7 Januari 2025, meliputi wilayah Kota Makassar, Maros, dan Soppeng.

“Sulsel ini istimewa, mulai Desember hingga Juni mengalami puncak musim hujan, tetapi wilayahnya bergantian. Untuk prediksi cuaca ekstrem di bulan Januari, kami mengimbau masyarakat untuk terus memonitor perkembangan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG,” jelas Dwikorita.

Hal ini juga diperkuat oleh instruksi Menko PMK Pratikno, yang menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dari semua pihak.

“Kita harus antisipasi, bukan hanya curah hujan tinggi, tetapi juga dampaknya seperti tanah longsor, banjir, dan ombak tinggi yang perlu diperhatikan oleh para nelayan,” ungkapnya.

Pratikno juga menyampaikan pentingnya kesiapan infrastruktur, aparat, masyarakat, dan dukungan logistik untuk menghadapi kemungkinan bencana. “Kami bersama Forkopimda Sulsel, bupati, dan wali kota sudah mempersiapkan semuanya agar dampaknya dapat diminimalkan,” tutupnya. (*)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles