KATADIA,CIANJUR || Pusat Medis dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri telah menerjunkan 247 tenaga medis untuk membantu seluruh korban gempa di Cianjur, Jawa Barat (Jawa Barat).
Kepala Pusdokkes Polisi Republik Indonesia Irjen Pol dr. Asep Hendradiana menjelaskan, ratusan tenaga medis yang dikerahkan terdiri dari tim dokter spesialis, dokter umum, perawat ahli dan tenaga kesehatan lainnya.
Menurutnya, Pusdokkes Polisi Republik Indonesia mendapat dukungan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan berbagai pihak terkait lainnya untuk membantu korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
“Maka atas instruksi Bapak Presiden dan Bapak Kapolri, kami telah menerjunkan 247 tenaga medis. Kami juga mendapat dukungan dari banyak pihak termasuk dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI),” ujarnya di lokasi gempa Cianjur, Sabtu (26/ 11/2022).
Ia juga menjelaskan, saat ini Pusdokkes Polisi Republik Indonesia telah menyiapkan dua lokasi operasi bagi warga yang mengalami luka ringan maupun berat pascagempa Cianjur. Kedua lokasi tersebut berada tidak jauh dari titik gempa yang terjadi pada Senin (21/11).
“Alhamdulillah sekarang sudah disiapkan dua ruang operasi. Sebelumnya hanya satu ruang operasi,” ujarnya.
Menurut Asep, hingga saat ini total 31 korban telah dioperasi di dua ruang operasi tersebut.
Ia berharap ruang operasi sekaligus perawatan korban dapat dimanfaatkan secara maksimal agar pasien tidak dirujuk ke rumah sakit di luar wilayah Cianjur.
“Kami berharap pasien tidak dirujuk ke luar Cianjur untuk berobat. Rumah sakit akan kita dekatkan, untuk memudahkan berobat dan memudahkan keluarga untuk berkunjung,” ujarnya.
Asep juga menegaskan, semua obat dan biaya pengobatan korban gempa Cianjur tidak dipungut biaya.
“100 persen gratis, tidak ada yang dipungut biaya. Ini bentuk dukungan pemerintah dan Polri untuk korban gempa Cianjur,” ujarnya.
