Katadia.co, Makassar || Sudah bukan rahasia umum lagi sebelum sekolah diliburkan imbas pandemi Covid 19, di berbagai sekolah beredar bermacam produk pangan jajanan berupa minuman, buah-buahan, cemilan dan makanan yang sering kali menjadi konsumsi harian anak sekolah baik ketika istirahat maupun pulang sekolah.
Maraknya produk pangan jajanan anak sekolah itu harus mendapat pengawasan agar terjamin mutu dan keamanannya. Dengan begitu juga merupakan langkah konkret dalam upaya menyelamatkan generasi mendatang.
Oleh karenanya, satuan pendidikan dan komunitas sekolah diharapkan memiliki berperan sentral terhadap keamanan pangan jajanan anak sekolah yang beredar di sekolah agar saat siswa mengkonsumsi bisa aman, bermutu, dan bergizi.
Lalu bagaimana cara untuk mewujudkan keamanan pangan jajanan anak sekolah?
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Makassar membangun komitmen bersama tentang keamanan pangan jajanan anak sekolah dengan sejumlah sekolah dasar (SD) kota Makassar.
Pada kesempatan tersebut, ada 30 SD Negeri yang melakukan komitmen bersama dengan BPOM yang dilakukan pada 7 September 2021 lalu. Salah satu sekolah yang ikut menandatangani komitmen bersama tersebut adalah SD Negeri Monginsidi III atau SD Montig Makassar.
Seorang guru sekaligus ketua tim Adiwiyata SD Montig Syurahwahyuni, S.Pd kepada media ini mengaku senang dan menyambut baik komitmen bersama BPOM tersebut. Pasalnya, pangan jajanan di sekolah yang biasanya menjadi konsumsi sehari-hari siswa ataupun guru hendaknya memang mendapat pengawasan.
Dia menjelaskan, kendati sekolah saat ini diliburkan namun jika nantinya PTM kembali normal maka makanan atau minuman yang diperjualbelikan baik pedagang kaki lima atau pengelola kantin harus mendapat perhatian. Karena menurutnya, produk yang dijualnya harus memperhatikan higienitas dan keamanannya. Bila tidak terjamin aman dan sehat maka kondisi itu bisa saja mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan bagi anak.
“Rencananya itu kalau sekolah sudah dibuka tapi nanti pi pembelajaran kembali normal, BPOM akan turun ke sekolah-sekolah melakukan pengawasan makanan dan minuman yang ada dijual di sekolah,” kata Syurahwahyuni via WhatsApp Sabtu (25/9/2021) siang sekitar pukul 14.30 Wita. (@Ru5)
