KATADIA, WATAMPONE || Puskesmas selain sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama di kecamatan, juga memiliki fungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayahnya dan juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, puskesmas berkewajiban mendorong, menggerakkan dan memantau pembangunan lintas sektor yang berorientasi pada upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Begitupula dengan fungsinya sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, puskesmas berkewajiban mendorong, menggerakkan dan meningkatkan partisipasi serta kemandirian masyarakat, baik individu, kelompok, lintas sektor pemerintahan, swasta dan dunia usaha untuk mau dan mampu memelihara derajat kesehatannya.
Hal inilah yang diejawantahkan oleh Puskesmas Mare dalam sebuah kegiatan kolaboratif dengan pemerintah Desa Mario Kec. Mare yakni peningkatan kapasitas kader posyandu dalam bentuk pelatihan atau orientasi kader.
Kegiatan yang sepenuhnya didanai dari dana Desa Mario ini dilaksanakan pada hari sabtu 11 Juni 2022 bertempat di aula kantor Desa Mario Kec. Mare, diikuti oleh 15 kader dari 3 posyandu di Desa Mario, Kader KPM dan TP PKK Desa Mario dengan mengusung tema ”Meningkatkan fungsi dan peran kader dalam pelaksanaan kegiatan di posyandu” .
Kepala Desa Mario, Andi Suarda, S.Pd, yang berkesempatan membuka kegiatan pelatihan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk komitmen dari pemerintah Desa Mario terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat dan salah satu langkah konkrit untuk mengeliminasi kasus stunting di Desa Mario yang tahun sebelumnya menjadi salah satu desa lokus penanganan stunting di Kab. Bone.
Kepala Desa Mario juga menambahkan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk sinergi yang baik antara Desa Mario dengan Puskesmas Mare dan juga menjadi hasil kesepakatan dari Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) tahun lalu yang juga diinisiasi oleh Puskesmas Mare.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak Puskesmas Mare atas kerjasama yang baik, dan mau menfasilitasi kegiatan ini, dan khususnya Pak Jusman sebagai Pembina posyandu dan kader di wilayah kami atas arahan, masukan dan bimbingannya selama ini”,kata Andi Suarda di akhir sambutannya.
Penanggung jawab Promosi Kesehatan dan PM Puskesmas Mare, Jusman, SKM, M.Kes., sekaligus selaku narasumber dalam pelatihan tersebut mengatakan bahwa kader sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di desa, memiliki fungsi dan peran yang vital dan strategis sehingga peningkatan kesejahteraan dan kapasitasnya menjadi sebuah keniscayaan bagi pemerintah desa setempat.
Lebih jauh Dia menambahkan bahwa kinerja kader dan posyandu sangat berkorelasi dengan keberhasilan kinerja pemerintah desa. “Bisa dibayangkan jika kemampuan kader di posyandu dibawah standar, maka bisa jadi hasil pengukuran terkait tumbuh kembang bayi balita kita akan salah datanya, jika salah datanya maka salah juga interpretasinya,
Selanjutnya akan salah merencanakan intervensi yang berarti akan lahir program kerja yang kontra produktif atau tidak efektif dan efisien, itupun baru satu aspek sudah sejauh itu ya,” kata Jusman secara gamblang.
“Makanya sangat penting bagi pemerintah desa memperhatikan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan kader-kadernya karena tugas-tugas mereka cukup berat dan langsung dirasakan oleh masyarakat,” kata Jusman menambahkan.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung dari pukul 08.00 s.d 17.30 itu dengan menggunakan banyak metode belajar seperti, ceramah, Tanya jawab, penugasan, role play, simulasi dan praktik lapangan ditutup dengan mengumumkan peserta terbaik dengan nilai tertinggi dari pre test dan post test yang diraih oleh Sadrianti dari posyandu Pepaya. sumber : Jusman, SKM,M.Kes dan H.Bahar
Laporan Andi Syafri Azis
