KATADIA,BULUKUMBA || Ratusan warga Bulukumba menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Kabupaten Bulukumba, mereka tergabung dalam Serikat Nelayan Bulukumba (SNB) yang terdiri dari nelayan dari Kalumeme, Ela-Ela, Terang-Terang, Kampung Nipa, Bentenge, Kasimpureng dan Bintarore atau Situ Baru. Dan LSM Agra juga mendampingi para nelayan tradisional. Kamis, 25 Agustus 2022.
Setelah beberapa orang memberikan orasi di depan gedung DPRD dengan meminta ketua DPRD Bulukumba untuk menemuinya.
Mereka ditemui anggota Dewan Muhammad Bakti dan Zulkifli Saiyye, baik dari Nasdem maupun PDIP.
Juru bicara aksi damai itu menyayangkan belum ada tindakan tegas yang dilakukan terhadap nelayan yang menggunakan alat tangkap Perr-perre.
“Kami minta di mediasi antara nelayan Bulukumba dan Bantaeng karena mereka saudara kami. Nelayan perre-perre nampaknya ada yang kendalikan, ada orang besar di belakangnya karena alat tangkap itu mahal, mustahil nelayan tradisional mampu membelinya,” Beber Rudi di depan Anggota Dewan.
Sementara itu, Zulkifli mengatakan, “Pemerintah harus hadir dalam persoalan dan menghentikan penangkapan ikan secara perre-perre, dan akan medorong perda tentang penangkapan ikan yang tidak merugikan nelayan kecil,” harapnya serius.
Berikut Tuntutan SNB dalam selebaran yang dibagikan:
1. Pemerintah Bulukumba segera menerbitkan kawasan penangkapan ikan, penggunaan alat tangkap dan alat bantu penangkapan ikan.
2. Penindakan tegas terhadap nelayan yang melakukan praktik penangkapan ikan di luar peraturan yang ada
3. Segera mediasi antara nelayan Bulukumba dan Bantaeng
4. Pemerintah harus memberikan jaminan BBM bagi nelayan kecil.5. Memberikan perlindungan yang sah bagi para nelayan Bulukumba.
