KATADIA, JAKARTA || Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membantah adanya informasi terkait dugaan keterlibatan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta dan Kapolda Sumut Irjen Panca Putra dalam kasus penembakan Brigadir J.
Informasi tersebut menyatakan bahwa kedua Kapolda tersebut terlibat dalam skenario dan intervensi dalam kasus Brigjen J. Polri membantah adanya informasi tersebut.
Pernyataan tersebut juga menepis informasi bahwa kedua Kapolda tersebut berusaha ‘melobi’ Kantor Polisi Pati Indonesia dalam kasus Penembakan Perdana Brigjen J.
Dalam keterangan tertulis, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo (Kamis 08/09) menyatakan, telah menegaskan bahwa mereka tidak pernah menghadapi siapa pun, Pati Polisi Republik Indonesia, untuk mencoba campur tangan dalam kasus Brigadir J.
“Dan mereka juga menyatakan tidak terlibat dalam skenario apapun dalam kasus tersebut.
Dedi menegaskan tim khusus dan Inspektorat Khusus (Irsus) terus bekerja secara transparan dan profesional dalam mengusut kasus penembakan tersebut.
Irsus dan Timsus akan bekerja sesuai prosedur. temuan, fakta yang ditemukan. Dan Tidak, hanya asumsi liar yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.” Kata Dedi
Timsus dan Irsus terus bekerja maksimal mengusut tuntas kasus penembakan Brigjen J seperti yang diarahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Hingga saat ini, pihak Irsus belum melakukan pemeriksaan serta pendalaman terhadap adanya informasi keterlibatan dari Kapolda dalam kasus Brigadir J.
Saya sudah menanyakan kepada Pak Irwasum dan Irsus, sejauh ini Irsus belum memanggil yang bersangkutan atau belum melakukan penyidikan lebih lanjut. kan belum,” kata Dedi
Polri telah melakukan sidang etik bagi anggota Polri yang diduga menghalang-halangi proses peradilan atau menghalangi penyidikan atau yang dianggap tidak profesional
Dedi menambahkan, tim Irsus dan tim Polri masih terus berupaya menyelesaikan berkas perkara yang telah ditetapkan tersangka,” pungkas Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya.
