KATADIA,MAKASSAR || Beberapa pihak mempertanyakan sumber anggaran penyelenggaraan Makassar International Eight Festival and Forum atau Makassar F8.
PT Festival Eight Indonesia kemudian angkat bicara sebagai penyelenggara. PT Festival Eight Indonesia tidak memungkiri besarnya anggaran yang dibutuhkan mencapai miliaran rupiah untuk menyukseskan F8 Makassar.
Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai beberapa kegiatan yang dibutuhkan. Seperti biaya produksi dan kedatangan artis dan band.
“Jadi perlu kita klarifikasi, sebelum menjalankan F8 kita menyusun RAB. Mulai dari produksi hingga artis yang kita tampilkan. Dari rekapitulasi itu, jumlahnya mencapai Rp 8 Tapi itu terbatas RAB dari PT Festival Eight dan itu (anggaran) akan kita cari untuk membiayai F8,” kata Hilmy Zaky dari PT Festival Eight Indonesia, Sabtu (10/09).
Hilmy Zaky menegaskan kembali PT Festival Eight membiayai kebutuhan kegiatan seperti biaya produksi (Tenda, Panggung, Sound, Lighting, Kursi) dan seniman.
“Rp 8 miliar itu tidak berasal dari APBD Makassar (sesuai RAB). Itu dana karena kami swasta. perusahaan, jadi kami mencari sumber pembiayaan sendiri,” jelasnya.
Selama ini Pemkot Makassar mengaku telah memberikan dukungan agar pelaksanaan F8 Makassar berjalan lancar.
Apalagi Makassar F8 merupakan ajang Kota Makassar yang masuk dalam Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
“Pemerintah Kota Makassar mendukung kami dari publikasi, karena bagaimanapun juga Makassar F8 adalah event di Kota Makassar dan masuk dalam TOP 10 KEN. Jadi harus didukung. Semua produksi kami dibiayai,” jelas Hilmy.
Atas dasar itu, PT Festival Eight membebankan biaya masuk kepada pengunjung F8 Makassar. Umumnya Rp 10 ribu. Namun, pengunjung yang membawa botol plastik 600 mililiter mendapat diskon 50 persen.
Panitia juga menetapkan harga tiket bagi pengunjung yang ingin melihat penampilan beberapa band dan artis ternama Indonesia seperti Reborn Rice dan Gigi Harga tiketnya Rp 200 ribu untuk sekali penampilan,
Ada juga tiket yang harganya Rp 500 ribu. Bisa dipakai selama tiga hari di panggung konser musik di area zona dua peron pantai Losari.
“Area 1,4 km yang kami kelola membutuhkan banyak pembiayaan. Banyak yang harus kami tampilkan dan semuanya butuh dana, Itu yang kami bayar,” tutup Hilmy.
Meski bekerjasama dengan Pemkot Makassar, PT Festival Eight Indonesia tetap membayar pajak dan retribusi. daerah, kami membayar pajak. Jadi kita bayar semuanya,” sambungnya tegas.
Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Muhammad Roem juga tegas mengatakan bahwa pemerintah kota bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan terus memberikan dukungan penuh kepada PT Festival Eight Indonesia.
Anggaran yang berasal dari pemerintah yaitu publikasi yang tidak diserahkan atau dikelola langsung oleh PT Festival Eight Indonesia.
Seperti, mendukung promosi atau publikasi kegiatan di beberapa media. “Pemerintah Kota Makassar memberikan dukungan dalam hal mempromosikan acara F8 Makassar.
Apalagi di acara opening dan closing, selebihnya anggaran yang memang dikelola oleh PT Festival Eight dan kami masih mengenakan biaya penggunaan platform losari kepada PT Festival Eight,” kata Roem.
“Posisi pemerintah di dalam Makassar F8 baik pusat mau pun daerah adalah supporting. pemerintah pusat di sini adalah Kemenparekraf juga memberikan supporting dalam beberapa item kegiatan. Begitu pun dengan Pemkot Makassar memberikan supporting dalam hal mempromosikan F8,” tutupnya.
Lapora DC
