KATADIA,SIDRAP || Kasat Binmas Polres Sidrap, AKP Zakariah. SH, menghadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan pendamping aplikasi Insting Kabupaten Sidrap Tahun 2023 di Aula SKPD, Kelurahan Batu Lappa, Kecamatan Watang Pulu, pada Rabu (08/11/2023).
Rapat koordinasi ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidrap, Mahmuddin S.Si. M.S.i. Apt, yang menekankan pentingnya sinergitas semua pihak dalam mengoptimalkan percepatan penurunan kasus stunting di wilayah tersebut.
“Kabupaten Sidrap mengalami peningkatan kasus stunting dari 25,4% menjadi 27,3%. Sedangkan target nasional adalah 14%. Dari 10 kelahiran bayi, ada 3 bayi yang terkena stunting. Oleh karena itu, mari kita semua berkolaborasi untuk menghadapi masalah stunting dengan menghidupkan program bapak asuh stunting,” ujar Mahmuddin.
Pemateri dari Dinas P3A Provinsi Sulsel, H. Jamaluddin, menjelaskan bahwa program percepatan penurunan stunting harus dimulai dari tingkat nasional, kemudian turun ke tingkat kabupaten/kota, dan seterusnya. Program ini juga harus memiliki struktur yang jelas.
“Forkopimda tingkat Kabupaten akan menjadi pengarah dan pembinaan, sementara tingkat Kecamatan akan dipandu oleh Camat, Kapolsek, dan Koramil.
Kita terus melakukan koordinasi dan mendorong TPPS kecamatan untuk melakukan monitoring serta mengambil tindakan nyata dalam menurunkan kasus stunting,” jelas Jamaluddin.
Kasat Binmas AKP Zakariah. SH menambahkan bahwa pihak kepolisian akan selalu mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang dalam upaya percepatan penurunan kasus stunting secara terinci dan terukur.
Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidrap, Mahmuddin S.Si. M.S.i. Apt, Dandim 1420 yang diwakili oleh PELTU Abd. Rahman, Kapolres Sidrap yang diwakili oleh Kasat Binmas AKP Zakariah. SH,
Kepala Dinas P2KB3A Takalar sebagai pemateri yang mewakili provinsi Sulsel, dr. Asriadi ali, P3A dari provinsi Sulsel H. Jamaluddin, serta perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Bappeda.
Turut hadir juga para penyuluh keluarga dari 11 kecamatan dan tim pendamping keluarga dari 106 desa.(**)