KATADIA,JAKARTA || Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari, secara tegas menyangkal fitnah yang diungkapkan oleh Pakar Telematika, Roy Suryo, terkait penggunaan mikrofon oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat Pilpres 2024.
Menurut Hasyim, debat tersebut berlangsung secara spontan tanpa adanya konten atau bantuan eksternal yang diterima oleh cawapres selama debat berlangsung.
“Dalam debat yang berlangsung secara spontan, tidak mungkin ada bantuan konten atau membaca catatan. Roy Suryo memang tukang fitnah,” tegas Hasyim.
Lebih lanjut, Hasyim menjelaskan bahwa semua tiga cawapres, termasuk Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD, menggunakan alat yang sama, yakni tiga mikrofon sebagai antisipasi apabila salah satu mikrofon mati.
Ia membantah bahwa Gibran diberikan ear feeder atau alat bantu mendengar.
“Semua cawapres menggunakan alat yang sama, tiga mikrofon untuk mengantisipasi jika salah satu mikrofon mati. Bukan ear feeder. Itu adalah mikrofon yang ditempelkan di pipi dan disematkan di telinga,” jelasnya.
Hasyim juga menekankan bahwa masyarakat dapat memperoleh konfirmasi mengenai pernyataannya dari stasiun televisi penyelenggara serta tim dari pasangan calon presiden dan wakil presiden terkait penggunaan alat tersebut.
“Publik dapat memastikan hal ini kepada stasiun televisi penyelenggara, tim dari pasangan calon yang berada di ruang tunggu saat pemasangan mikrofon. Sebagai penyelenggara, saya juga mengetahui hal ini dan siap bertanggung jawab,” ucap Hasyim.
Sebelumnya, Roy Suryo telah menyoroti jumlah mikrofon yang digunakan oleh Gibran selama debat cawapres, menyebut bahwa Gibran menggunakan tiga alat mikrofon yang berbeda.
Namun, Hasyim menegaskan bahwa semua cawapres menggunakan tiga mikrofon yang sama untuk keperluan teknis dalam debat tersebut.
