KATADIA,SULTENG ||PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membantah klaim terkait denda terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dan mengungkap kronologi kebakaran smelter yang mengakibatkan korban jiwa serta luka-luka.
Terkait Isu Denda Kecelakaan Kerja:
Unggahan di media sosial yang menyebutkan bahwa pekerja di PT IMIP akan dikenakan denda Rp 1-3 juta akibat kecelakaan kerja diklarifikasi oleh Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Instagram @kolek*** pada Minggu (24/12/2023).
Dedy membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa perusahaan tidak pernah menerapkan kebijakan denda terkait kecelakaan kerja. Sebaliknya, PT IMIP menegaskan tanggung jawabnya dengan menanggung seluruh biaya pengobatan dan memberikan santunan kepada karyawan yang menjadi korban.
Terkait Informasi PHK:
Pernyataan yang beredar tentang ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawan yang menyebarkan video kebakaran smelter di Morowali juga ditolak oleh PT IMIP. Perusahaan membantah bahwa mereka pernah mengeluarkan ancaman semacam itu secara resmi.
“Itu bukan pernyataan kami. Yang jelas manajemen IMIP tidak pernah secara resmi membuat aturan semacam itu,” ucap dia.
Kronologi Kebakaran Smelter:
Kebakaran tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang terletak di PT IMIP, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, terjadi pada Minggu (24/12/2023). Insiden tragis ini menyebabkan 13 orang meninggal dan 46 lainnya mengalami luka-luka.
Menurut keterangan dari Dedy Kurniawan, kebakaran terjadi saat sejumlah pekerja sedang melakukan perbaikan pada tungku pengelolaan nikel.
Tungku yang sedang tidak beroperasi tiba-tiba meledak dan terbakar, menyebabkan dinding tungku runtuh dan sisa terak besi memicu kebakaran.
PT IMIP menekankan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak, mengklarifikasi informasi sebelumnya yang beredar. dikutip dari laman https://www.kompas.com/
Tujuan dari penjelasan ini adalah memberikan gambaran yang jelas tentang kejadian tragis ini serta menyanggah informasi yang salah beredar di media sosial. PT IMIP berharap klarifikasi ini dapat memberikan pemahaman yang benar kepada publik terkait kejadian yang terjadi di lokasi tersebut.
