KATADIA,MANDAILING NATAL || Warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, berharap pemerintah tidak menutup tambang emas yang menjadi penopang hidup banyak keluarga di daerah tersebut.
Sejumlah kecamatan, seperti Muara Sipongi, Batang Natal, Batahan, Kota Nopan, Huta Bargot, dan Naga Juang, mengandalkan aktivitas pertambangan sebagai sumber penghidupan.
Meski berkontribusi signifikan pada perekonomian lokal, kabar tentang kemungkinan penutupan tambang telah membuat kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Maymunah, seorang ibu di Kota Nopan, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap nasib lebih dari 50 keluarga yang bergantung pada pertambangan emas di daerah tersebut.
Dalam pernyataannya pada Kamis (30/11/2023), ia memohon kepada pemerintah agar tidak menutup tambang, mengingat kondisi sulit dan kenaikan biaya hidup.
Maymunah juga menyoroti pendapatan harian yang diperoleh dari kegiatan mendulang emas, dengan pendapatannya mencapai Rp.200.000 per hari.
Menurutnya, pendapatan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah kesulitan ekonomi.
Hal serupa diungkapkan oleh Nasution, seorang pelajar SMA yang berhasil membiayai uang jajan sekolahnya sendiri melalui hasil mendulang emas setelah pulang sekolah.
Masyarakat berharap agar pemerintah mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi sebelum mengambil keputusan terkait penutupan tambang emas.
Laporan : Magrifatulloh
