KATADIA,GOWA || H. Asbar Dg Nambung, ayah korban Hasrullah, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap keputusan penyidik Polres Gowa yang telah menetapkan Setiawan Jaya Kusuma sebagai tersangka dalam kasus kematian anaknya, namun belum melakukan penahanan terhadap tersangka. Minggu 7 Januari 2024
Dalam laporan dengan nomor polisi LP.B/982/XI/2023/SPKT/Polda Sulsel, H. Asbar Dg Nambung mendeteksi adanya kejanggalan yang diduga terkait dengan proses hukum yang berlangsung.
Menurut H. Asbar Dg Nambung, terlapor Setiawan Jaya Kusuma, mahasiswa Universitas Bosowa, seharusnya segera ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian Hasrullah di tambang galian C Sungai Jeneberang, Bendungan Bili-Bili, Desa Lonjong Boko.
Keheranannya semakin bertambah ketika dia menyinggung kasus seorang perempuan di Polres Gowa yang ditahan hanya karena menampar.
“Saya heran, terlapor sudah tersangka tapi masih bebas. Ada pelapor dan korban meninggal, kenapa tidak ditahan? Ini seperti tebang pilih,” ungkap H. Asbar Dg Nambung.
Dia mendesak Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, untuk memeriksa laporannya dan menjamin penahanan Setiawan Jaya Kusuma.
H. Asbar Dg Nambung juga menyampaikan dugaannya terkait kemungkinan adanya kongkalikong di internal Polres Gowa, di mana terlapor berusaha menyelesaikan secara kekeluargaan dan menghentikan laporan polisi.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar, menjelaskan melalui pesan WhatsApp bahwa proses hukum terhadap Setiawan Jaya Kusuma tetap proporsional dan profesional.
Namun, H. Asbar Dg Nambung meragukan keadilan, mengungkapkan keraguannya terhadap integritas penyidik Polres Gowa.
Hingga berita ini diturunkan, Setiawan Jaya Kusuma masih bersikap kooperatif dalam proses hukum yang sedang berlangsung.(**)
