KATADIA,MAKASSAR || Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, bersama Presiden Joko Widodo, meresmikan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Losari di Kawasan Metro Tanjung Bunga Makassar pada Kamis 22 Februari 2024
Peresmian ini menandai langkah penting dalam mengelola air limbah cair untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Presiden Jokowi menekankan bahwa sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat di Losari memiliki peran vital dalam meningkatkan kualitas lingkungan, air tanah, dan air baku, serta kesehatan masyarakat.
Dalam sambutannya, beliau menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar.
IPAL Losari, yang dibangun selama empat tahun dengan biaya mencapai Rp1,2 triliun, memiliki kapasitas yang besar, mampu melayani 41.000 kepala keluarga dengan kapasitas 16.000 m3/hari.
Teknologi terbaru digunakan dalam pengelolaan air limbah ini, yang memungkinkannya menjadi salah satu tipe yang mungkin akan digunakan di kawasan industri Ibu Kota Negara (IKN).
Menurut penjabat Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, IPAL Losari mencakup daerah pusat kota atau downtown, yang melayani daerah dengan kemampuan pembayaran tinggi.
Daerah-daerah dengan kemampuan pembayaran yang rendah dilayani melalui Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT), yang merupakan percontohan di Indonesia.
Dalam upaya untuk menjaga kualitas air tanah dan air baku, Pemerintah Kota Makassar berencana membangun multi utility tunnel, di mana semua kabel, pipa, dan listrik akan ditempatkan di bawah tanah.
Hal ini sejalan dengan upaya edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu pencemaran lingkungan.
Peresmian IPAL Losari dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri BUMN Erick Thohir.
Acara ini ditandai dengan menekan tombol sirene, yang menandai pembukaan saluran air dan penandatanganan prasasti, sebagai simbol dimulainya operasional IPAL Losari.
Langkah ini diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat di Kota Makassar serta memberikan dampak positif dalam upaya pengelolaan air limbah secara terintegrasi.(**)
