KATADIA BONE || PT Syngenta Seed Indonesia meluncurkan benih jagung bioteknologi pertama di Indonesia yang berkualitas tinggi dan memiliki keunggulan ganda. Peluncuran ini diperkenalkan pada pembukaan Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan di Padang, Sumatra Barat, Sabtu.
Setelah acara tersebut, peluncuran benih jagung bioteknologi berlanjut di beberapa daerah lainnya, dengan Kabupaten Bone menjadi lokasi pertama. Di sana, benih jagung bioteknologi dengan nama NK Sumo Sakti 7328 S dan Pendekar Sakti 212 S diluncurkan di Desa Padaidi, Kecamatan Tellusiatinge, Kabupaten Bone, pada Kamis, 5 September 2024.
Dikutip dari laman PT.Syngenta, Presiden Direktur Syngenta Seed Indonesia Kazim Hasnain mengatakan benih unggul itu akan menjadi salah satu penguat pilar pertanian Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.
Ia juga menegaskan bahwa peluncuran benih jagung dengan keunggulan ganda ini merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para petani.
Menurut Kazim, PT Syngenta Seed Indonesia telah lebih dari dua dekade memproduksi benih berkualitas dan terus membantu para petani di Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan melalui inovasi berkelanjutan.
Varietas NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti ini merupakan yang pertama di Indonesia mendapatkan sertifikat pelepasan varietas dengan keunggulan ganda.
Keunggulan ganda yang dimaksud adalah toleransi terhadap herbisida glifosat serta ketahanan terhadap hama penggerek batang atau Asian Corn Borer (Ostrinia furnacalis). Ini akan membantu petani menekan biaya produksi.
Bahtiar Manadjeng, Sales Manager PT Syngenta Seed Indonesia untuk wilayah Sulawesi dan Kalimantan, yang juga alumni Pertanian Unhas, menyatakan keyakinannya bahwa para petani jagung di Bone akan menggunakan benih NK Pendekar Sakti dan NK Sumo Sakti, serta benih NK Perkasa Sakti yang akan diluncurkan nanti.
Kabupaten Bone sangat potensial untuk pengembangan jagung, mengingat posisinya sebagai produsen jagung terbesar keempat di Indonesia.
Benih jagung bioteknologi ini diperkirakan mampu meningkatkan hasil panen hingga 10-15 persen dibandingkan dengan varietas non-bioteknologi. Jika ditanam secara luas, produksi jagung dapat meningkat dari rata-rata nasional sebesar 5,3 ton per hektare menjadi tujuh ton per hektare.
Bahtiar juga menyoroti bahwa hama penggerek batang selama ini menjadi masalah utama bagi petani karena dapat menyebabkan gagal panen dan kerugian besar.
Oleh karena itu, benih jagung unggul yang tahan terhadap hama ini diprediksi akan menjadi pilihan utama para petani. Lebih dari 60.000 petani mitra Syngenta akan terlibat dalam penanaman benih ini.
Pada tahun 2022, PT Syngenta Seed Indonesia mencatat permintaan tinggi terhadap benih jagung, mencerminkan tingginya kepercayaan petani terhadap produk perusahaan.
“Tahun ini, kami akan terus meningkatkan produksi benih jagung agar semakin banyak petani yang mendapatkan benih berkualitas dengan hasil prima, guna mendukung program swasembada jagung,” ujar Bahtiar.
Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura, yang mewakili Pj Bupati Bone, menyebutkan bahwa pada tahun 2019, luas lahan jagung di Bone mencapai 33.000 hektare. Jumlah tersebut meningkat menjadi 88.000 hektare pada 2023, menghasilkan 433 ton jagung dengan nilai sekitar 1,6 triliun rupiah.
Dalam acara ini, Syngenta Seed Indonesia juga berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Andi Asman Sulaiman, mantan Kepala Dinas PTPHP yang kini mencalonkan diri sebagai Bupati Bone 2024-2029, turut hadir sebagai sahabat petani.
Hadir pula mewakili camat Tellusiatinge sekcam, Kades Padaidi, Anggota DPR Bone Gerindra Sulfiana, mitra penyalur hadir owner PT. Dwitama Sembada menyalurkan wilayah Sulsel, Sulbar, Gorontalo, Sulteng, Sultra dan Kalsel, adapula penyalur wilayah Soppeng, Sengkang sekitarnya PT.Indah Agro Lestari.
Acara ini juga dihadiri oleh akademisi dan ahli, termasuk Dr. Amin Nur dari Balai Pengujian Standardisasi Instrumen Tanaman Serealia Maros, Prof. Dr. Ir. Sylvia Sjam, M.S dari Departemen HPT Unhas, Dr. Iqbal, S.STP dari Perteta Sulselbar, Prof. Dr. Muh. Azrao, DP., M.P dari Agroteknologi Unhas, serta Prof. Dr. Ir. Sudirman Numba dari UMI, bersama pengusaha jagung sukses dari Buol, Sulteng, Fadly.
Acara peluncuran ini juga dimeriahkan dengan perkenalan varietas unggul Syngenta Seed Indonesia melalui pondok-pondok informasi, pertunjukan seni musik dan tari, serta doorprize dan hiburan musik dari “G3 Band”, yang menambah semangat para petani. Tak ketinggalan, penghargaan diberikan kepada tiga petani muda, yang disiarkan langsung di media sosial.
Reporter A.Syafri Azis