KATADIA RANTEPAO || Yayasan Kreatif Toraja Raya (Ketora) sukses menggelar Pekan Literasi Budaya Toraja yang berlangsung sejak 3 Oktober 2024 di aula Perpustakaan Umum Daerah Toraja Utara, Kota Rantepao.
Kegiatan ini ditutup pada Sabtu (5/10/2024) dengan acara bedah buku berjudul “Filosofi Tallu Lolona A’pa’ Tauninna”, sebuah karya yang mengulas secara mendalam tentang budaya Toraja.
Buku tersebut, karya Dr. Dirk Rukka Sandarupa SS MHum, membahas filosofi kehidupan masyarakat Toraja mulai dari kelahiran hingga kematian, yang ditinjau dari perspektif adat istiadat lokal.
Karya ini menjadi pusat perhatian dalam diskusi yang dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, pelajar, agamawan, budayawan, pemerhati budaya, pegiat UMKM, serta para pemandu wisata.
Dalam sambutannya, Dr. Dirk menjelaskan bahwa motivasi utama penulisan buku ini adalah keprihatinannya terhadap generasi muda Toraja yang dinilai semakin jauh dari akar budaya mereka.
“Dalam buku ini, saya mencoba mengangkat kembali nilai-nilai budaya Toraja yang mungkin telah lama kita lupakan. Saya sendiri belajar bahwa penting bagi generasi muda untuk kembali mengenal dan mempelajari budaya Toraja,” ungkapnya.
Sebagai alumni dan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, Dr. Dirk berharap buku “Filosofi Tallu Lolona A’pa’ Tauninna” dapat menjadi jembatan antargenerasi. “Buku ini diharapkan dapat memperkenalkan konsep-konsep tradisional yang kaya akan makna, sekaligus menunjukkan relevansi Tallu Lolona dalam kehidupan modern, terutama dalam menjaga keseimbangan antara hubungan sosial, pelestarian alam, dan spiritualitas,” tambahnya.
Selain itu, Dr. Dirk juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kreativitas lokal yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat Toraja. “Semoga buku ini dapat menjadi panduan bagi generasi muda dan masyarakat luas untuk memahami lebih dalam filosofi hidup masyarakat Toraja,” tutupnya. dilansir dari Laman Tribun Toraja.com
Pekan Literasi Budaya Toraja yang diselenggarakan oleh Ketora ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pelestarian budaya Toraja di tengah perkembangan zaman.(**)